KOMPAS.com - Video berdurasi 3 menit 9 detik yang berisi Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo marah terhadap Staf Kementerian Sosial (Kemensos) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini, beredar di grup media sosial.
Amon dalam video itu marah terkait bantuan sosial yang diberikan Kemensos melalui DPRD Alor.
Amon menuding, pihak Kemensos tidak menghargai Pemerintah Daerah Alor.
Amon pun mengusir sejumlah staf Kementerian Sosial agar segera meninggalkan Kabupaten Alor secepatnya.
Menurut Amon, dia memarahi staf Kementerian Sosial di rumah jabatan Bupati Alor.
Baca juga: Video Viral Bupati Alor Marah terhadap Menteri Risma dan Usir Staf Kemensos
"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk. Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD. Padahal, seharusnya pemerintah daerah yang bagi," kata Amon, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (1/6/2021).
Amon menuturkan, bantuan itu diberikan ke salah satu partai politik dan dibagikan oleh Ketua DPRD Alor kepada warga di wilayahnya, pasca badai seroja menerjang pada awal bulan April 2021 lalu.
Dia pun menyayangkan bantuan itu sebenarnya sifatnya kemanusiaan, tapi dikasih ke partai politik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Soni Alelang mengatakan, video viral yang memperlihatkan Bupati Amon Djobo memarahi dua staf Kementerian Sosial dan Menteri Sosial Tri Rismaharini tak ditampilkan secara utuh.
"Saya juga ada di lokasi saat itu, jadi saya tahu persis kejadiannya seperti apa," ungkap Soni, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/6/2021) malam.
Saat kejadian, kata Soni, dirinya bersama bupati dan sejumlah pejabat lainnya sedang menyusun surat untuk Presiden Jokowi.
Surat itu berisi tentang kekecewaan Pemkab Alor terhadap Menteri Risma yang mengirim bantuan kemanusiaan melalui DPRD.
Baca juga: Bupati Alor Marah ke 2 Staf Kemensos dan Risma, Sekda: Setelah Itu Bupati Langsung Minta Maaf
Di saat itu, kata dia, datanglah dua staf Kemensos. Sehingga, kata dia, Bupati melampiaskan kekesalan itu ke staf Kemensos.
Namun, setelah itu, bupati meminta maaf kepada kedua staf Kemensos itu.