BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkantor di desa tiap Rabu sejak dilantik pada 26 Februari 2021.
Kali ini ia berkantor di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Bupati Alor Marah ke 2 Staf Kemensos dan Risma, Sekda: Setelah Itu Bupati Langsung Minta Maaf
Di sela-sela berkantor menuntaskan urusan warga, Ipuk memasak dan makan bareng resep masakan warisan Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno (Bung Karno), yang terangkum dalam buku Mustika Rasa.
Ipuk bersama warga Desa Singolatren memasak dua resep warisan Bung Karno, yaitu sayur lodeh jantung pisang dan nasi jagung.
Sayur lodeh dan nasi jagung juga kerap disebut sebagai makanan favorit Bung Karno.
“Kekayaan kuliner tradisional kita sungguh luar biasa. Dan itu sudah direkam sejak dulu oleh Bung Karno dengan kesadaran bahwa kekayaan rempah kita bisa menghasilkan kuliner yang begitu beragam dan dapat menumbuhkan ekonomi rakyat,” ujar Ipuk dalam keterangan tertulis, Rabu.
Ipuk mengaku akan memperkenalkan kekayaan kuliner khas Mustika Rasa dan beragam kuliner Banyuwangi lainnya.
"Kebetulan Juni ini ada Hari Lahir Pancasila di mana Bung Karno adalah perumusnya. Juga Juni ini kita kenal sebagai Bulan Bung Karno,” imbuhnya.
Resep masakan tersebut mengacu pada Mustika Rasa, buku setebal lebih dari 1.100 halaman yang mendokumentasikan resep berbagai masakan Nusantara. Penyusunan buku yang terbit tahun 1967 itu diinisiasi Presiden Sukarno.
Untuk sayur lodeh jantung pisang, tampak sejumlah bahan tersedia. Ada jantung pisang, kelapa, daun melinjo, petai, bawang merah, bawang putih, cabai hijau, lengkuas, salam, gula merah, dan terasi.
Adapun resep nasi jagung mengandalkan jagung pipilan yang diproses sedemikian rupa dengan metode dikukus.
Ipuk dan sejumlah warga pun memasak bersama. Ditemani Rita dan Sudarti, warga setempat yang dikenal lihai memasak.
Mereka bertiga mencermati buku resep Mustika Rasa lalu memprosesnya menjadi masakan yang kemudian dinikmati bersama warga dengan ditemani minuman temulawak dan sinom.
“Kekayaan kuliner Indonesia ini harus terus kita jaga dan kembangkan untuk bisa mengembangkan ekonomi masyarakat,” papar Ipuk.
Rita, warga Desa Singolatren, mengatakan, baru tahu jika Bung Karno pernah mendokumentasikan beragam kekayaan kuliner tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.