Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Merugi, Sejumlah Pabrik Tahu di Rangkasbitung Tutup, Imbas Harga Kedelai Naik

Kompas.com - 02/06/2021, 19:09 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Harga kedelai melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, sejumlah pabrik pembuatan tahu di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tutup akibat terus merugi.

Rangkasbitung menjadi sentra pembuatan tahu di Kabupaten Lebak.

Hasil produksi tahunya dikirim ke berbagai wilayah di Banten seperti ke Pandeglang hingga ke Serang.

Baca juga: Terkait Pengunduran Diri Massal, 20 Pejabat Dinkes Banten Dipanggil BKD

Abdul Rohman salah satu pengerajin tahu di Rangkasbitung mengatakan, akibat harga kedelai terus melonjak, banyak pabrik tahu yang memilih berhenti produksi.

"Di kampung Salahaur saja dari belasan pabrik, sudah beberapa tutup karena tidak ada modal lagi, kalau saya masih bertahan namun mengurangi jumlah pegawai," kata dia kepada Kompas.com di Rangkasbitung, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu: Terpaksa Naikkan Harga walau Rugi

Abdul Rohman sendiri punya dua pabrik, untuk tetap bertahan dia mengurangi stok produksi, otomatis karyawan dikurangi, dari 9 karyawan kini bertahan tiga orang saja.

Dia mengaku, sudah banyak mengeluarkan modal pribadi untuk tetap bertahan, termasuk menjual sepeda motor.

"Sudah dua sepeda motor dijual, sekarang tinggal pasrah saja, kalau beberapa minggu ke depan masih terus naik, tidak tahu harus gimana lagi," kata dia.

Di Rangkasbitung, kata dia, total ada sekitar 47 pabrik tahu. Sepengetahuannya, hingga saat ini yang telah tutup mencapai lebih dari 30 persennya.

Sementara itu, Aning, memilih menutup pabriknya lantaran terus merugi.

Kata dia, saat ini harga kedelai sudah menyentuh angka Rp 12.000, dua kali lipat dari harga normal Rp 6.000-7.000 rupiah.

Kendati harga kedelai mahal, namun harga jual tahu di pasaran tidak ikut naik.

 

Jika dinaikkan sepihak, kata dia, pelanggannya bisa beralih ke penjual tahu yang menjual dengan harga masih murah.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Dedi Setiawan mengklaim peredaran tahu di Kabupaten Lebak sejauh ini masih normal, belum ada gejolak terkait naiknya harga kedelai.

"Untuk kenaikan harga kedelai kami akan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, tapi sejauh ini masih normal, belum ada gejolak," kata Dedi dikonfirmasi.

Namun demikian, kata dia, pihaknya akan tetap mengantisipasi jika di kemudian hari akan terjadi lonjakan harga dan menyebabkan kelangkaan, baik pasokan kedelai maupun turunannya seperti tahu dan tempe.

"Jika terjadi hal penting, mau tidak mau, kami gelar pasar murah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com