Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM Jabar Teliti Semburan Lumpur di Cirebon, Ada Dugaan Berbahaya

Kompas.com - 02/06/2021, 14:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat meninjau lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, (2/6/2021) Rabu siang.

Mereka melakukan kajian, mengecek suhu, mengukur, serta mengambil sampel semburan lumpur.

Baca juga: Muncul Semburan Lumpur Berbau Belerang di Cirebon, Begini Penjelasan BPBD

Kedatangan petugas Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Kantor 7 Cirebon ke titik yang sedang menjadi perhatian, tidaklah sendiri.

Mereka menuju lokasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Kepala Camat Dukupuntang, serta sejumlah perangkat Desa Cipanas.

Baca juga: Risma Kunjungi Bekas Penjara Bung Karno di Bandung

Setiba di lokasi, mereka langsung menyampaikan aroma bau belerang yang menyengat.

Tidak lama, tim ESDM langsung mengeluarkan sejumlah peralatan. Mereka mulai mengitari lingkaran untuk mendapatkan lingkar diameter area semburan lumpur.

 

Tim ESDM lainnya juga langsung mengeluarkan alat ukur suhu untuk mengetahui tingkat suhu di area semburan lumpur tersebut.

“Nilai suhunya di angka sekitar 50,” kata salah satu petugas ESDM di tengah aktivitasnya di lokasi kepada Kompas.com.

Terakhir, tim ESDM langsung mengambil sampel atau contoh cairan semburan lumpur.

Mereka memasukannya ke dalam botol untuk dibawa ke labolatorium, selanjutnya diuji.

Arip Budiman, PLT Kasi Pertambangan dan Air Tanah ESDM Wilayah 7 Cirebon Provinsi Jawa Barat menyampaikan ESDM mengambil sampel untuk dilakukan pengujian di labolatorium.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja kandungan kimia yang dimiliki oleh semburan lumpur ini.

“Sampelnya yang diambil batuannya dan juga airnya. Melingkari tadi untuk melihat sejauh mana pergerakan uapnya. Mesin pengukur suhu untuk melihat berapa tingkat panas dan asal panas, apakah dari lumpurnya atau lingkungan,” kata Arip kepada Kompas.com di lokasi.

Arip menjelaskan, berdasarkan kesimpulan sementara, semburan lumpur ini membahayakan.

Indikatornya adalah bau belerang yang menyengat, disertai bau minyak tanah, dan juga ada sejumlah hewan yang mati.

ESDM menghimbau agar pemerintah desa membuat larangan warga ke lokasi karena membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com