KOMPAS.com - PP, siswi SD di Kecmatan Kange, Kabupaten Sikka, NTT diperkosa oleh dua pemuda pada Senin (31/5/2021) malam.
Pelaku, HNB dan AA memperkosa korban di kebun di Kloangaur, Desa Heopuat, Kecamatan, Hewokloang, pukul 20.00 Wita.
Korban dan salah satu pelaku saling mengenal di Facebook.
Baca juga: Berawal dari Chat Facebook, Dua Pemuda Ini Perkosa Bocah SD
Senin sore, pelaku kemudian mengirim pesan ke korban. Mereka kemudian janjian untuk bertemu di sebuah kios.
Kasubag Humas Polres Sikka, Iptu Margono mengatakan, setelah membaca pesan tersebut, korban datang ke lokasi yang sudah ditentukan.
Lalu ia diajak pelaku jalan-jalan menggunakan motor.
"Sekitar pukul 19.30 Wita korban di-chat lewat Facebook oleh HNB untuk bertemu di depan kios di Bolawolon. Korban pergi menemui pelaku di kios itu. Kemudian, pelaku mengajak korban, diajak jalan-jalan menggunakan sepeda motor menuju Kloangaur, Desa, Heopuat, Kecamatan Hewokloang," terang Margono, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Di tengah jalan, pelaku menghentikan sepeda motornya dan mengajak korban ke kebun. Lalu dia paksa berhubungan seksual dengan pelaku HNB.
Tak lama kemudian, datang pelaku AA dan ia juga memperkosa korban di lokasi yang sama. Pelaku didampingi keluarga kemudian membuat laporan ke Polsek Kewapante.
"Saat ini dua pelaku sudah ditahan untuk proses lebih lanjut," kata Margono.
Baca juga: Geram, Keluarga Remaja yang Dibunuh dan Diperkosa Sopir Truk: Biadab, Tak Punya Hati
Kasus tersebut terkuak pada 12 Maret 2021. Saat itu, BS diduga telah mencabuli dua muridnya. Kabar itu didengar oleh wali murid.
Mereka kemudian menanyakan kepada putrinya dan ada beberapa korban yang mengaku juga dicabuli oleh kepala sekolah.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polda pada 1 April 2021.
Baca juga: Diduga Cabuli 6 Siswinya, Oknum Kepala SD Jadi Tersangka dan Ditahan, Modus Panggil Murid ke Ruangan
Selain melaporkan ke polisi, sejumlah orang tua murid juga menggelar demonstrasi di depan sekolah tersebut, Jumat (16/4/2021). Mereka meminta pihak sekolah turun tangan terkait dugaan pelecehan seksual itu.