Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu: Terpaksa Naikkan Harga walau Rugi

Kompas.com - 02/06/2021, 13:28 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Harga kedelai yang naik hampir dua kali lipat membuat perajin tahu di Karawang menjerit. Mereka pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang memberi solusi.

Sidikrilah (41) misalnya. Perajin tahu asal Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Kabupaten Karawang Barat, Kabupaten Karawang, mengatakan, kenaikan harga kedelai hampir hampir dua kali lipat.

Dari sekitar Rp 6.800 menjadi Rp 12.000, tergantung kualitas kedelai.

Baca juga: Klaster Pasca-mudik Muncul, Sumbang 57 Kasus Positif Covid-19 di Karawang

Semenjak menjadi perajin tahu dari tahun 1999, Sidik mengaku baru menemui kenaikan harga kedelai secara signifikan. Bahkan terus naik selama enam tahun terakhir.

"Saya terpaksa menaikkan harga tahu sedikit. Tidak sebanding dengan (naiknya) harga kedelai," kata Sidik ditemui di tempat produksinya, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Teten Masduki Apresiasi Kerja Sama Shopee dan BUMDes Jabar

Sidik mengaku menaikkan harga tahu Rp 1.000 per kantong, dari sebelumnya Rp 3.500 menjadi Rp 4.500 per kantong.

Selain menaikkan harga tahu, Sidik juga mengurangi jumlah pegawai.

Sebab, produksinya pun berkurang dari awalnya 3.000 kuintal untuk 12.000 tahu menjadi 1.000 kuintal untuk 4.000 tahu.

Sidik tetap berproduksi lantaran juga melihat nasib karyawan serta para penjual tahu yang biasa berlangganan padanya.

 

"Kalau tidak produksi, mereka (pedagang tahu keliling) mau jualan apa. Kadang mereka cari makan di situ," ungkap dia.

Karena itu, Sidik berharap Pemkab Karawang dan pihak terkait lainnya memberikan solusi agar harga kedelai bisa normal kembali.

Sebab, kata dia, perajin tahu dan tempe sangat kewalahan.

"Harapannya dinas terkait bisa mencarikan solusi terkait kenaikan ini agar bisa kembali normal," ujar dia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang, Ahmad Suroto mengungkapkan akan berupaya menstabilkan harga kedelai melalui operasi pasar.

Ia menyebut naiknya harga kedelai sebagai imbas kelangkaan kedelai impor.

"Kami sedang mencarikan solusi dengan berupaya menstabilkan harga melalui operasi pasar, dengan Bulog," kata Suroto melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com