Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19, Bupati Semarang Minta Ujian Sekolah Digelar secara Daring

Kompas.com - 02/06/2021, 09:32 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang Ngesti Nugraha menginstruksikan pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk semua jenjang pendidikan dilaksanakan secara daring.

Kebijakan tersebut dilaksanakan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Ngesti mengatakan keputusan tersebut diambil setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang.

"PAT untuk jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, dan SMP sederajat baik negeri maupun swasta di Kabupaten Semarang wajib dilaksanakan dengan cara daring," tegas Ngesti di Kompleks Kantor Bupati Semarang, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: 484 Pegawai Non-ASN Pemkot Semarang Dipecat karena Langgar Aturan Larangan Mudik

Menurut Ngesti, jika ada wilayah yang sulit untuk mendapatkan sinyal, maka bisa dilakukan opsi pembelajaran tatap muka (PTM).

"Tapi ini tidak banyak dan bisa diantisipasi. Jika harus PTM maka diatur ketat, protokol kesehatan itu wajib dan di lingkungan sekolah tidak ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19,” jelasnya.

Menyinggung kegiatan atau hajatan warga, Ngesti mengungkapkan boleh diselenggarakan. Namun, warga yang hadir maksimal 75 orang.

"Tapi kalau di lingkungan RT lokasi hajatan ada warga yang terkomfirmasi positif Covid-19 maka Pemkab Semarang meminta kegiatan yang dimaksud untuk ditunda terlebih dahulu," ungkapnya.

Baca juga: Tiap Selasa Selama Sebulan, Pegawai Pemkot Semarang Dilarang Gunakan Kendaraan Pribadi

Jika memenuhi ketentuan dan mendapat izin dari Satgas Covid-19, maka seluruh tamu undangan hajatan tidak diperkenankan makan dan minum di tempat hajatan.

"Teknisnya, setelah datang memberikan ucapan selamat tamu undangan langsung pulang membawa makanan yang disiapkan oleh tuan rumah atau pelaksana hajatan," kata Ngesti.

Secara khusus Ngesti meminta pengawasan dan ketegasan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dalam mengatur kegiatan masyarakat.

“Ini sangat mikro ketentuannya, jadi kita perlu antisipasi bersama-sama. Kita juga minta ada ketegasan dari Satgas Covid-19 Kecamatan. Karena harus ada izin dari satgas baik desa atau kelurahan maupun satgas kecamatan,” tegasnya.

Baca juga: Cerita Warga Tambaklorok Semarang, 10 Tahun Bergelut dengan Banjir Rob

Saat ini, di Kabupaten Semarang sesuai data terdapat empat kecamatan yang masuk zona merah Covid-19 yakni Kecamatan Bergas, Tuntang, Pabelan, dan Kecamatan Bancak.

“Tempat wisata, seluruh destinasi, maupun desa wisata yang berada di kecamatan kategori zona merah Covid-19 kita tutup. Hanya restonya yang diperkenankan buka,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com