Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Barang Bekas sebagai Dekorasi, Kampung Kumuh di Gresik Disulap Jadi Indah

Kompas.com - 02/06/2021, 07:13 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Sementara Umaya yang saat ini menjabat sebagai Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik membenarkan, bila ide mengenai kampung kreasi sudah ada saat dirinya masih menjabat sebagai Lurah Sidokumpul.

Namun, ide baru dapat dieksekusi dengan baik belum lama ini, setelah edukasi berhasil diterima dengan baik oleh warga.

"Awalnya dulu memang kawasan atau daerah kumuh, kemudian mas (Imam) Wahyu ada usul dan kami bersama-sama terus melakukan sosialisasi. Terpenting, ada antusias warga," kata Umaya.

Warga yang mulai sadar diri, akhirnya perlahan mencintai akan keindahan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.

Bahkan, mereka kemudian berpacu secara pribadi untuk 'menyulap' sekitar tempat tinggal mereka menjadi elok dipandang mata.

"Bahkan kalau ada warga yang masih suka dengan pola kehidupan kumuh, maka mereka akan mendapat sindiran dari tetangganya sendiri atau warga lain. Itu yang akhirnya membuat warga sadar diri, menghias rumahnya dan menjaga kebersihan," tutur Umaya.

Umaya mengatakan, ide tersebut mulai menjadi bahan pemikiran dan pembicaraan dengan Imam Wahyu serta karang taruna kelurahan setempat sejak Desember 2019.

Perlahan namun pasti, ide tersebut akhirnya bisa terwujud kendati membutuhkan waktu hampir dua tahun.

Baca juga: Tertunduk, Sopir Truk Pembunuh 2 Remaja Putri di Kupang: Saya Menyesal, Apa Pun Hukumannya Saya Terima

Konsep ide

Ketua Karang Taruna Kelurahan Sidokumpul Imam Wahyu, turut angkat bicara mengenai konsep ide 'menyulap' kampung halamannya, dari yang semula kumuh menjadi indah.

Terlebih, ornamen yang dibuat hiasan di kampung tersebut berasal dari barang bekas atau daur ulang.

"Orang sini itu kebanyakan pendatang, jadi mungkin karena itu mereka acuh dan cenderung seenaknya sendiri. Kemudian saya sama teman-teman karang taruna terpikir, bagaimana mengubah kampung yang kumuh jadi enak dipandang, indah lah pokoknya," kata Wahyu.

Kebetulan saat itu, jabatan Lurah Sidokumpul masih dipegang oleh Umaya. Ide tersebut langsung mendapat respons positif.

Sehingga Wahyu dan sebagian warga kemudian perlahan memulai proyek tersebut untuk menjadi contoh bagi warga yang lain.

"Lama kelamaan warga yang lain suka dan mulai mengikuti apa yang kami kerjakan. Kemudian ada perwakilan dari perusahaan yang ada di dekat kampung sini tertarik dan memberikan bantuan melalui CSR (corporate system responsibility)," ucap Wahyu.

Wahyu sendiri tidak asing dengan agenda daur ulang, sebab bersama rekan-rekannya yang ada di karang taruna kelurahan setempat, mereka menjadi pelopor warkop sampah.

Sebuah warung kopi, di mana pembeli bisa membayar sajian yang tersedia, dari barang bekas atau sampah daur ulang yang mereka punya di rumah.

"Dulu sini itu memang kumuh mas, tapi Alhamdulillah kini sudah bagus, indah dipandang. Kini malah kalau ada warga yang masih buang sampah sembarangan, warga lain pasti menegur," tutur Winarso (56), ketua RT 02/RW 07.

Baca juga: Ini Alasan Terduga Teroris JAD Pilih Merauke untuk Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com