Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tongkat Sakti yang Dipegang Bobby Nasution Saat Upacara Hari Pancasila

Kompas.com - 02/06/2021, 07:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual dari Balai Kota Medan, Sumatera Utara.

Bobby memakai baju adat suku Batak Toba, lengkap dengan ulos, penutup kepala dan tongkat tunggal panaluan.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman mengenakan Teluk Belanga, pakaian khas suku Melayu.

Tunggal panaluan, tongkat sakti para datu

Sumatera Utara sangat dikenal dengan kekayaan budaya.

Salah satunya bisa dilihat dari senjata tradisional atau senjata daerahnya.

Menurut Tim Penulis dalam buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, dan Senjata Tradisional (2009), salah satu senjata tradisional khas daerah Sumatera Utara ialah piso surit.

Selain itu, provinsi ini juga memiliki senjata tradisional berupa piso gaja dompak, hujur dan tongkat tunggal panaluan yang dipegang Bobby Nasution dalam upacara Hari Lahir Pancasila.

Baca juga: Sekda Perempuan Pertama di Sumut Pensiun, Pernah Jadi Saingan Cerdas Cermat Edy Rahmayadi

Orang Batak Toba mengenal tunggal panaluan sebagai tongkat sakti.

Panjangnya sekitar 150 sampai 200 sentimeter.

Tongkat ini diberi ukiran menyerupai manusia dan naga yang merupakan kisah dan legenda masa lalu.

Tunggal artinya satu. Sementara panaluan bermakna selalu mengalahkan.

Tunggal panaluan mengambarkan hubungan banua toru, banua tonga dan banua ginjang.

Tiga wilayah tersebut tergambar dalam pahatan pohon yang disebut sibaran, nasib manusia.

Keterkaitan ketiganya yakni mencerminkan kosmologi Batak.

Tungkot Tunggal Panaluan yang menjadi koleksi Museum Batak TB Silalahi di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera UtaraKOMPAS.com/ MEI LEANDHA Tungkot Tunggal Panaluan yang menjadi koleksi Museum Batak TB Silalahi di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara
Tongkat magis yang hanya dimiliki para datu (dukun) ini dipercaya sebagai tempat bersemayam roh leluhur yang bisa memanggil hujan, menyembuhkan orang dan mengusir wabah penyakit.

Bagi mereka yang percaya, tongkat sakti ini diyakini juga dapat mendatangkan berkah, menjaga rumah dan kampung dari serangan musuh.

Baca juga: Senjata Tradisional Sumatera Utara

Menurut informasi dari Museum Batak TB Silalah Center di Balige, Kabupaten Toba, tunggal panaluan terbuat dari kayu tada-tada.

Pengerjaannya tidak sembarangan, ada ritual seperti sesajian, pangurason dan berpuasa.

Masih banyak yang memburunya, karena percaya bahwa siapa saja yang memiliki akan punya kekuatan, kekuasaan dan ditakuti lawan.

Sekarang, duplikat tongkat banyak dijual, meski semua penjualnya mengaku asli.

Harganya mulai puluhan ribu sampai jutaan di toko-toko online.

Meski demikian, pembeli dapat memilih menjadikannya cendera mata, kenang-kenangan, kepentingan seni atau koleksi pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com