GARUT, Kompas.com - Dua minggu usai Hari Raya Idul Fitri (Lebaran), kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Garut, mengalami peningkatan hingga dua kali lipat lebih.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pun memutuskan kembali membatasi aktivitas warga.
"Kasus Covid di Garut terjadi peningkatan kasus dibanding dua minggu sebelumnya, 2,6 kali lipat," ungkap Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surachman pada Senin (31/05/2021), kepada wartawan usai Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Covid-19 di Command Centre, Pemkab Garut.
Baca juga: Usai Lebaran, Klaster Covid-19 dari Keluarga Bermunculan di Garut, Pasien Isolasi Antre Masuk RS
Asep mengungkapkan, satu minggu sebelumnya, penambahan kasus positif Covid-19 di Garut hanya di angka 200 kasus. Namun, minggu ini angkanya mencapai 776 kasus.
Selain penambahan jumlah kasus positif Covid-19, menurut Asep angka kematian akibat Covid-19 dua minggu ini juga mengalami peningkatan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 31 Mei 2021
Dari sebelumnya ada 25 kasus, minggu ini jumlahnya mencapai 35 kasus kematian. Ini artinya, banyak orang yang positif Covid-19 yang kondisinya berat.
"Garut masih bertahan di zona oranye, belum bergeser ke zona kuning, karena kasusnya masih cukup tinggi dua minggu ini," kata Asep.
Asep mengakui, peningkatan kasus positif Covid-19 di Garut ini, erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri dari mulai mudik hingga liburan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.