Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PDI-P Solo Anggap Ganjar Tak Melenceng dari Tugasnya sebagai Petugas Partai

Kompas.com - 31/05/2021, 19:42 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) FX Hadi Rudyatmo menjelaskan maksud ketua umumnya Megawati Soekarnoputri soal "petugas partai".

Dalam pengarahan kader yang disampaikan beberapa hari lalu, Megawati meminta kadernya mundur jika tidak ingin menjadi petugas partai.

Menurut Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, petugas partai yang dimaksud ketua umumnya adalah kader PDI-P di kepengurusan partai, legislatif, dan eksekutif.

Baca juga: Sepakat dengan Megawati, Ganjar: Harus Nurut, Tegak Lurus

Kader "partai banteng" di tiga tempat itu diberi tugas merebut kekuasaan untuk menyejahterakan rakyat.

Pernyataan Megawati dianggap Rudy tidak ada kaitannya dengan ketegangan yang melibatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPC) PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani.

"Tidak ada kaitannya dengan masalah Mas Ganjar, Mbak Puan, dan Mas Pacul (Bambang Wuryanto)," kata Ganjar saat diwawancarai Kompas TV, Senin (31/5/2021).

Rudy juga menyebut, pernyataan Megawati itu bukan ditujukan ke Ganjar. Pasalnya, Ganjar dipandangnya tidak pernah membangkang dari tugasnya sebagai petugas partai.

Baca juga: Ganjar Mengaku Tak Berkonflik dengan Puan, Bambang Pacul: Biarkan Mengalir, Saya Ungkapkan Fakta

Aktivitas Ganjar di media sosial yang sempat dipermasalahkan Bambang Wuryanto dinilai bukan bentuk pembangkangan.

Rudy menganggap, Ganjar aktif di media sosial bukan karena berambisi menjadi calon presiden.

"Dia main medsos karena hari ini dunianya medsos," sebut Rudy. "Pak Ganjar tidak berambisi menjadi capres," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com