KOMPAS.com - Kasus harga pecel lele mahal di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, ternyata menjadi sorotan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Raja Keraton Yogyakarta itu meminta masyarakat, khususnya para pedagang dan pelaku usaha di Malioboro dan sekitarnya, untuk mengambil hikmahnya.
"Bagaimana dengan pengalaman kemarin itu menjadi teman-teman PKL di sana mengkoordinasikan potensi yang ada, jangan hanya bicara Malioboro saja tapi lingkungannya juga bisa dikomunikasikan," kata dia.
Baca juga: Dokter Ditangkap Diduga Unggah Ujaran Kebencian gara-gara Ustaz Idolanya Dihina, Ini Ceritanya
Selain itu, Sri Sultan berbagi nasihat soal prinsip menjadi pedagang yang baik.
Menurutnya, pedagang yang nuthuk harga memang akan untung banyak. Namun hal itu membuat warungnya enggan didatangi pelanggan.
"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi). Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta Senin (31/5/2021).
Baca juga: Heboh Harga Pecel Lele di Malioboro Mahal, Ini Wejangan Sultan HB X untuk Para Pedagang