JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Polisi Sub Sektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur karena diserang orang tidak dikenal (OTK) di dalam posnya, Jumat (28/5/2021).
Saat itu, korban sedang sendirian di dalam pos karena tiga anggotanya tengah di luar daerah.
Melihat kejadian tersebut, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyebut pola pengamanan di pos terluar perlu dievaluasi.
Menurut dia, minimal ada lima orang anggota yang harus berjaga di setiap pos terluar.
"Kami akan mendata kembali jumlah personel dan menempatkan sebanyak 15 personel di setiap pos rawan gangguan keamanan. Tujuannya, mencegah minimnya penjagaan di Polsubsektor Oksamol ketika terjadi insiden tersebut," kata Fakhiri, di Jayapura, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Sosok Briptu Mario Sanoy, Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol yang Gugur Diserang 6 OTK di Papua
Lokasi Distrik Oksamol yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, cukup jauh dari Distrik Oksibil yang merupakan ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Menuju Oksamol, belum ada akses jalur transportasi darat, hanya ada jalan setapak yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk ke Oksibil. Jarak tempuhnya bisa mencapai satu minggu.
Dengan kondisi tersebut, pesawat udara berbadan kecil menjadi pilihan paling efektif untuk menuju Oksamol.
Hanya saja, belum ada rute penerbangan rutin menuju Oksamol sehingga pilihannya harus menyewa pesawat.
Fakhiri menegaskan, Polres di kawasan rawan harus benar-benar memperhitungkan jumlah personel di tiap pos terluar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.