Ia menyebutkan, dari puluhan penghuni rusun yang hasil tesnya positif Covid-19, rata-rata usai mereka masih produktif dan tidak mengalami gejala apapun.
Kemudian, dari hasil tes swab juga tidak ditemukan adanya mutasi virus Covid-19 yang baru.
"Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala," ucap Febria.
Sementara itu, Febria mengungkapkan dari puluhan orang yang dinyatakan positif Covid-19 di 18 rusun tersebut semuanya belum di vaskin.
Saat ini, Satgas Covid-19 tengah memberikan pengertian kepada mereka karena semuanya tidak ada yang bersedia divaksinasi.
"Mereka belum divaksin dan tidak mau divaksin. Makanya setelah kami swab semua, kami berikan pengertian, sebagian besar sudah mau vaksin," kata Febria.
Rencananya, pada 5 Juni 2021 mendatang seluruh penghuni rusun akan disuntik vaksin untuk menguatkan daya tahan tubuh dan tidak mudah terpapar virus corona.
Baca juga: Soal Wajah Surabaya di Masa Depan, Eri: Tidak Ada Lagi Warga yang Tidak Bisa Bekerja
Berdasarkan arahan Kepala Dinas Tanah Kota Surabaya, penghuni rusun wajib mendapatkan vaksin.
Jika ada penghuni rusun yang menolak, mereka tidak diperbolehkan lagi tinggal di rusun yang dikelola Pemkot Surabaya.
"Kalau menurut arahan Kepala Dinas Tanah kalau tidak vaksin tidak boleh tinggal di rusun. Karena rapat sekali bangunan ruangan-ruangannya sehingga wajib vaksin untuk menghindari," terang Febria.