Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Seserahan Pernikahan di Nganjuk, Mertua Tolak Menantunya Disebut "Sultan"

Kompas.com - 31/05/2021, 13:48 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Video prosesi seserahan pernikahan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, viral di media sosial Instagram.

Seserahan itu diberikan mempelai pria yang disebut-sebut sebagai "sultan Nganjuk".

Label itu disematkan karena pihak mempelai pria membawa sejumlah barang seserahan yang tergolong wah, yakni berupa dua ekor sapi, dua ekor anak sapi, beberapa perabot rumah tangga, dan gunungan hasil bumi.

Akun @ndorobeii mengunggah video prosesi seserahan pernikahan tersebut.

Sejak diunggah pada Minggu (30/5/2021), video itu telah disukai 8.985 akun dan dikomentari 335 kali.

“Seserahan sultan Nganjuk. Lokasi: Brebek, Nganjuk, Jawa Timur. Video: Langgeng_wedding,” tulis @ndorobeii dalam unggahannya, Senin (31/5/2021) sekitar pukul 12.41 WIB.

Baca juga: Viral, Video Seorang Perempuan Berjalan Santai di Tengah Jalan Akses Menuju Telaga Sarangan

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, video seserahan yang viral itu merupakan bagian dari prosesi pernikahan Agusti Waluyo (23) dengan Tidar Putri Ayu Susandika (22).

Agusti merupakan warga Babadan Nganjuk.

Sedangkan Tidar adalah anak kedua atau bungsu dari Sutoyo yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa Sendangbumen, Kecamatan Berbek, Nganjuk.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Desa Sendangbumen Sutoyo membenarkan video yang viral tersebut.

“Iya (benar), tapi tidak sesuai berita yang beredar,” kata Sutoyo, Senin (31/5/2021).

Baca juga: 11 Terduga Teroris JAD di Merauke Menyamar Jadi Pekerja, dari Tukang hingga Buruh

 

Ilustrasi pernikahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pernikahan.
Sutoyo tak menampik adanya prosesi seserahan tersebut. Acara seserahan itu berlangsung di kediamannya di Desa Sendangbumen pada Minggu (23/5/2021) lalu.

Namun, ia menolak narasi yang beredar di media sosial.

“Begini, kalau tujuan utama saya itu mohon maaf memenuhi adat coro kuno (cara lama). Coro kuno itu begini, (anak) saya lamaran sampai hari H itu kan mundur-mundur karena negara kita saat ini sedang pandemi,” ujarnya.

La niku namung damel (la itu cuma buat) syarat. Jadi berita-berita yang muncul itu tidak benar,” lanjut Sutoyo.

Selanjutnya, Sutoyo juga menolak narasi yang menyebut mempelai pria atau menantunya sebagai "sultan Nganjuk".

Padahal, menantunya adalah warga biasa yang tengah berdinas di Satuan Sabhara Polres Nganjuk.

"Tidak benar (dinarasikan sultan)," kata dia.

Baca juga: Ruang Kerja Bupati Nganjuk Digeledah Bareskrim Polri Hari Ini, Termasuk Ruang Sekda

Klaim patuhi prokes

Sutoyo juga menyangkal narasi yang menyebutkan prosesi seserahan pernikahan putrinya melanggar protokol kesehatan (prokes). Ia mengeklaim prosesi seserahan sudah menerapkan prokes ketat.

“Sebelumnya saya ini didatangi sama pihak Polres (Nganjuk) diminta untuk tidak nanggap (hajatan), ya saya tidak nanggap. Tidak ada tanggapan, ya ketemu manten tidak ada apa-apanya,” sebut Sutoyo.

Menurut Sutoyo, dalam prosesi pernikahan putrinya, pihaknya hanya mengundang sekitar 350 orang yang terdiri dari saudara, tetangga, dan kolega.

Prosesinya terbagi menjadi dua sesi, yakni tanggal 23 dan 24 Mei 2021.

“Itu saja saya batasi jamnya, jam 09.00 sampai jam 12.00 WIB, itu saja giliran. Terutama saya perhatikan protokol kesehatan, itu petugasnya dari Satgas Covid-19 dan dibantu Puskesmas Berbek,” paparnya.

Kemudian, lanjut Sutoyo, pihaknya juga menyiapkan empat thermogun yang dipakai untuk mengukur suhu para tamu. Lalu juga disediakan hand sanitizer dan masker.

“Jadi sudah (sesuai prokes),” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com