Merasa terbantu oleh TNI
Penyerahan senjata itu, lanjut Bayu, bermula ketika Komandan Pos Turiscain Serka Sigit Roniwan bersama anggotanya membantu RK menanam bawang merah di belakang rumah RK.
Saat itu, RK mengaku menyimpan senjata api dan hendak diserahkan ke TNI.
"Karena kebetulan mereka sama-sama sedang kerja tanam bawang, maka senjata itu diserahkan oleh RK dan diterima anggota saya," kata Bayu.
Sedangkan AA menyerahkan senjata api kepada Komandan Pos Asumanu Serma Oktavianus Elfin Bere Mau karena merasa selama ini selalu dibantu oleh anggota TNI.
Baca juga: Dua Hari Sebelum Gugur, Briptu Mario Sempat Telepon Keluarga: Tenang Saja, Saya Aman
"Selama ini, personel Pos Asumanu membuat mesin perontok jagung yang sangat sederhana dan bahannya mudah ditemukan. Mesin ini kemudian diajarkan kepada para petani masyarakat setempat dan bahkan bisa bekerja sama dengan salah satu organisasi masyarakat untuk membantu beberapa unit mesin perontok jagung kepada masyarakat," kata Bayu.
“Karena masyarakat merasa terbantu dengan program personel pos ini, salah seorang petani jagung berinisial AA kemudian menyerahkan senjata itu," sambung Bayu.
Bayu menuturkan, penyerahan senjata adalah berkat kerja keras semua personel pos jajaran yang telah berupaya melakukan pendekatan dan pembinaan teritorial sehingga masyarakat secara sadar dan sukarela menyerahkan senjata.
Bayu pun mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang masih menyimpan senjata api, agar segera menyerahkannya kepada aparat atau personel Satgas secara sukarela.
Sebab, kata dia, negara Indonesia mengatur tentang prosedur kepemilikan senjata api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.