Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian Goa dan Tulang Manusia Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Wilayah Ibu Kota Baru

Kompas.com - 31/05/2021, 10:53 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas) menemukan situs hunian goa serta tulang belulang menyerupai manusia berusia ribuan tahun di wilayah ibu kota negara.

Letak goa berada di pegunungan karst, berjarak sekitar lima kilometer dari titik nol ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Kawasan ini masuk zona inti (ibu kota negara). Goa ini berada di pegunungan karst, hutannya primer,” ungkap Ketua Tim Peneliti Arkeologi Harry Truman Simanjuntak kepada awak media di Balikpapan, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Suplai Pangan di Ibu Kota Baru, Pemprov Kaltim Siapkan 2.654 Hektar Lahan Food Estate

Karena lokasi berdekatan, situs ini dikhawatirkan terdampak pembangunan ibu kota negara.

Harry menambahkan, temuan lain di dalam goa sisa peralatan manusia atau artefak seperti batu, tulang, juga cangkak kerang sebagai alat meramu ataupun berburuh.

Ada juga bebatuan yang digali dari sungai dibawa ke dalam goa kemudian dikerjakan menjadi alat karena ada sisa pembakaran, bekas olahan, dan lainnya.

"Temuan lain berupa sisa manusia, seperti tulang belulang, walaupun masih fragmen tulang lengan, gigi, belum tubuh lengkap. Tapi dianalisis bagian dari manusia. Itu baru satu goa bukti sebagai tonggak awal hunian di wilayah itu," terang dia.

Harry belum memastikan usia peradaban manusia goa itu karena masih dalam penelitian, tetapi diperkirakan terjadi ribuan tahun silam.

Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat Sekitar Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim: Mereka Kecewa kalau Tidak Jadi

Perkiraan didasarkan pada data pendukung regional yang telah telah diteliti.

“Hunian (goa) seperti itu ada juga di wilayah lain di Kalimantan seperti Lereng Barat Pegunungan Meratus, Kalsel. Bagian utara ke arah Sangkulirang, Kaltim, dan lainnya,” kata dia.

Dengan demikian, kata Harry sejak ribuan tahun silam, wilayah ini sudah dihuni secara kontemporer dan terjadi interaksi antara satu sama lain, sebagaimana terbukti dari kesamaan alat.

“Jadi wilayah ibu kota negara ini punya sejarah panjang. Leluhur kita sudah huni wilayah ini sejak ribuan tahun lalu,” jelasnya.

Harry menjelaskan, karena alasan itulah penelitian di wilayah ibu kota negara diadakan.

Baca juga: Kepala Bappenas: Pemerintah Terbuka pada Semua Usulan Pembangunan Ibu Kota Baru

Tujuannya menggali nilai-nilai lokal, budaya, benda sejarah, lingkungan, dan lainnya yang terkandung dalam peradaban masyarakat lokal agar tidak hilang perubahan seiring pemindahan ibu kota negara.

Ibu kota negara, kata dia, bakal membawa perubahan lanskap, lingkungan, budaya, demografi, dan lainnya.

"Prinsipnya, ibu kota negara tidak boleh pindah asal tidak menghancurkan, memusnahkan nilai lokal, budaya, sejarah, sosial, lingkungan, dan lainnya," tegas Harry.

“Jadi penelitian ini semacam antisipasi. Agar nilai kewilayahan di daerah ini jadi pertimbangan pembangunan ibu kota negara," sambungnya.

Baca juga: Pemprov Kaltim Belum Terima Kepastian soal Peletakan Batu Pertama Ibu Kota Negara

Sebab, nilai-nilai lokal itulah yang bakal mewarnai ibu kota negara.

Seperti nilai masyarakat lokal yang erat kaitannya dengan kebersamaan, gotong royong, dan toleransi, yang telah ada dan bertahan sampai saat ini, agar tetap dijaga dan terus dikembangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com