BREBES, KOMPAS.com - Sebanyak dua dari delapan orang yang nekat membuka peti jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
Kepala Dinas Kesehatan Brebes dr Sartono mengungkapkan, kedua orang tersebut saat ini sedang menjalani isolasi mandiri karena tidak mengalami keluhan.
"Jadi memang termasuk OTG (orang tanpa gejala)," kata Sartono saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Baca juga: 8 Warga di Brebes Nekat Bongkar Peti dan Mandikan Jenazah Pasien Covid-19
Belajar dari kasus tersebut, Sartono meminta masyarakat untuk bisa mematuhi apa yang sudah menjadi prosedur petugas medis dalam pemakaman sesuai standar protokol Covid-19.
"Bahkan sebenarnya dari pihak rumah sakit sebetulnya selalu melibatkan anggota keluarga. Misal boleh turut memandikan jenazah saat di rumah sakit tentunya sesuai protokol," kata Sartono.
Sartono juga mengingatkan masyarakat agar tak menyepelekan Covid-19 karena memang pandemi belum berakhir.
Di sisi lain, tentu masyarakat tak perlu panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Covid jangan diremehkan, namun tak perlu panik juga. Ingat, kita punya tuhan, punya Allah subhanahu wa ta'ala. Yang terpenting tetap jaga protokol kesehatan," kata Sartono.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Ambulans Pembawa Jenazah di Brebes Jadi 4 Orang
Diberitakan sebelumnya, delapan warga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nekat membongkar peti dan memandikan jenazah pasien Covid-19 sesaat sebelum pemakaman.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi bertepatan Hari Raya Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).
"Iya betul kejadiannya memang ada., dan sudah kita tindak lanjuti," kata Imam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Kejadian pembongkaran peti jenazah pasien Covid-19 terjadi di sebuah tempat pemakaman.
Saat itu, seorang pasien berinisial A (50) meninggal dunia dengan status positif Covid-19 di RSUD Margono Purwokerto dan dibawa ke Brebes dengan ambulans.
"Meninggal pukul 02.00 pagi, sampai ke Brebes sekitar pukul 04.30 WIB dan langsung ke tempat pemakaman," kata Imam.
Baca juga: Terjangkit DBD, 8 Anak Dirawat Intensif di RSUD Brebes
Oleh petugas medis, jenazah yang masih dalam peti kemudian diserahterimakan ke petugas yang mengurus kematian untuk langsung dishalati.
Selesai dishalati, keluarga pasien mempersilakan petugas dan anggota Satgas untuk pulang agar bisa mengikuti shalat Idul Fitri.
"Keluarga meminta petugas pulang. Untuk pemakaman akan diurus anggota keluarga, karena mengaku ada yang bisa memasukkan ke liang lahad dan memimpin prosesi doa," kata Imam.
Setelah petugas pulang, di luar dugaan justru anggota keluarga nekat membongkar peti dan memandikan jenazah sebelum dimakamkan.
"Kejadian ini di luar ekspektasi perkiraan kami. Di mana waktunya pas orang-orang memang bersiap shalat Idul Fitri," katanya.
Mendengar kabar tersebut, Satgas Covid-19 langsung bertindak untuk melakukan tracing.
Baca juga: Usai Bakar dan Bongkar Makam Pasien Covid-19, Warga: Kami Tetap Minta Dipindahkan
Kedelapan anggota keluarga yang terlibat langsung diminta menjalani tes cepat antigen. Mereka saat ini masih dalam pantauan Satgas Covid-19.
"Dari Forkompimcam juga sudah ada tindakan, sudah memanggil dan mendatangi warga. Untuk pembinaan dan teguran. Ini memang kejadian kasuistik, di mana orang mau Lebaran shalat Idul Fitri," jelasnya.
Setelah dites cepat antigen, diketahui dua orang positif yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.