Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Terduga Teroris JAD di Merauke Menyamar Jadi Pekerja, dari Tukang hingga Buruh

Kompas.com - 31/05/2021, 10:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menegaskan bahwa 11 orang terduga teroris yang ditangkap di Merauke terindikasi masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mereka menyamar dan beraktivitas sebagai pekerja di berbagai sektor selama berada di Merauke.

"Profesi mereka ada yang jadi buruh, ada yang jadi tukang, kebanyakan mereka terlibat kegiatan keagamaan," kata Kapolda Papua Irjen Fakhiri di Jayapura, Minggu malam.

Para terduga teroris itu sebelumnya ditangkap terkait kasus bom bunuh diri di gereja katedral Makassar beberapa waktu lalu.

"Kesepuluh (bertambah menjadi 11) teroris itu diamankan sejak Jumat (28/5/2021) dan dijadwalkan Rabu (2/6/2021) diterbangkan ke Jayapura," kata Fakhiri, seperti dilansir Antara.

Baca juga: 11 Terduga Teroris yang Ditangkap di Merauke Jaringan JAD dan Terlibat Bom Makassar

Ada pasangan suami istri

Para terduga teroris itu adalah AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Dua di antaranya adalah pasangan suami istri, yakni AP dan IK (perempuan).

Matius Fakhiri mengatakan, mereka sudah beberapa tahun tinggal di Merauke, lalu berpindah ke Makassar untuk melancarkan aksi teror dan kini kembali ke Merauke.

"Yang bersangkutan sebelumnya ada di Merauke, setelah itu dia kembali ke Makassar dan melakukan kegiatan bom bunuh diri," kata dia.

Baca juga: Densus 88 Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Merauke, Total 11 Orang

 

Ilustrasi terorismeShutterstock Ilustrasi terorisme
Hendak bom gereja lagi

Usai aksi di Makassar, para terduga teroris ini diduga akan melakukan bom bunuh diri di sejumlah gereja di Merauke.

"Saat diamankan, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti, seperti aneka senjata tajam dan senjata api," kata Fakhiri.

Polisi masih terus mendalami penangkap terduga teroris ini karena ada laporan kelompok tersebut sudah membaiat anggota baru.

"Kita tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Densus 88," kata Kapolda.

Baca juga: Polemik Transparansi Dana PON, Kapolda Papua: Jangan Main-main

Pernah gagal dalam beraksi

Fakhiri menyebutkan, kelompok ini pernah melakukan aksi teror di Merauke pada 2019, tetapi bom tidak meledak.

"Teman-teman dari Densus terus memonitor kelompok ini dan sudah cukup lama mengendus kegiatan kelompok ini di Merauke sehingga minggu lalu diputuskan kita melakukan penangkapan beberapa orang yang terkait dengan kasus teror di Makassar," kata dia.

"Dari informasi awal mereka memang pernah melakukan aksi, tapi gagal sehingga termonitor oleh kita," sambung Fakhiri.

(KOMPAS.COM/ Dhias Suwandi) Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com