Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Video Mesum Libatkan Siswi SMP | Bocah Dianiaya gara-gara Curi Kotak Amal untuk Makan

Kompas.com - 31/05/2021, 06:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi enam detik bikin heboh warga Tasikmalaya, Jawa Barat.

Video mesum yang beredar di jagat media sosial itu melibatkan seorang siswi sekolah menengah pertama.

Saat ini, pria dan wanita yang tampil dalam video tersebut tengah diperiksa oleh polisi.

Berita populer lainnya adalah seputar bocah yang diduga dianiaya oleh seorang pria. Bocah tersebut mendapat perlakuan kasar diduga lantaran mencuri kotak amal.

Oleh seorang pria bernama Bakhtiar M. Johan, leher dan kedua tangan bocah itu diikat dengan tali. Bakhtiar kemudian menyeret bocah tersebut.

Bakhtiar yang merupakan Kepala Urusan Pembangunan di Desa Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, telah meminta maaf atas tindakannya.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com

1. Soal video mesum, ini tanggapan KPAID Tasikmalaya

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya angkat bicara soal video mesum yang melibatkan seorang siswi SMP di Tasikmalaya.

Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto menuturkan, dirinya sangat menyayangkan video tersebut.

"Ini sangat miris sekali dan video ini menjadi preseden buruk yang terjadi dalam pergaulan di kalangan usia anak-anak selama ini," ujarnya, Sabtu (29/5/2021).

Agar kejadian serupa tak terulang, Ato meminta kepada orangtua untuk mengawasi anaknya dalam menggunakan ponsel.

Selain itu, orangtua berperan untuk memantau pergaulan anak, bila diperlukan.

"Ini tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan," ucapnya.

Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda

 

2. Mencuri kotak amal untuk makan

Ilustrasi Kekerasan pada anakShutterstock Ilustrasi Kekerasan pada anak

Pengalaman nahas dialami seorang bocah di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Usai ketahuan mencuri kotak amal masjid, bocah tersebut dianiaya oleh Bakhtiar M. Johan, Kepala Urusan Pembangunan di desa setempat.

Kepala Kepolisian Sektor Tanah Jambo Aye AKP Ahmad Yani membenarkan kejadian itu. Dia mengungkapkan, si bocah mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan.

Setelah mencuri, bocah itu menggunakan uang itu untuk membeli makan buat dirinya dan dan ayahnya. Sedangkan sisanya diberikan kepada pamannya.

“Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya. Paman bocah ini menggenapkan uang Rp 1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan,” ucap Ahmad.

Video dugaan penganiayaan itu viral di media sosial pada Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Curi Kotak Amal untuk Makan, Bocah di Aceh Diikat Leher dan Tangannya Lalu Diseret seperti Hewan

3. Dua ibu rumah tanggga bunuh perempuan paruh baya

Dua IRT ditangkap atas kasus pembunuhan perempuan paruh baya berinisial P br T (52) yang jasadnya ditemukan tergantung di pohon kopi pada Kamis (27/5/2021) di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Pelaku ditangkap di sebuah hotel di Medan.Dok. Polda Sumut Dua IRT ditangkap atas kasus pembunuhan perempuan paruh baya berinisial P br T (52) yang jasadnya ditemukan tergantung di pohon kopi pada Kamis (27/5/2021) di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Pelaku ditangkap di sebuah hotel di Medan.

Dua ibu rumah tangga berinisial AS (40) dan HT (45), warga Huta Tinggir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ditangkap oleh polisi.

Mereka adalah pelaku pembunuhan terhadap perempuan paruh baya, P br T (52).

Jenazah P ditemukan tergantung di pohon kopi di Kecamatan Purba, Simalungun, Kamis (27/5/2021).

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan menerangkan, dua ibu rumah tangga itu ditangkap usai petugas melakukan penyelidikan atas temuan mayat korban.

"Iya, diduga korban ini tewas dibunuh," bebernya saat dikonfirmasi, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Perempuan Tergantung di Pohon Kopi Ternyata Dibunuh, Pelakunya 2 Ibu Rumah Tangga Ditangkap di Medan

 

4. Tiga warung pecel lele ditutup sementara

Ilustrasi pecel lele khas Lamongan.DOK. SHUTTERSTOCK/IKA RAHMA H Ilustrasi pecel lele khas Lamongan.

Tiga warung pecel lele di Jalan Perwakilan, Yogyakarta, ditutup sementara oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Penutupan sementara ini berlangsung sejak Sabtu (29/5/2021).

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan, keputusan ini diambil sebagai bentuk layanan bagi wisatawan.

"Kita berikan layanan terbaik bagi wisatawan, hari ini kita menutup 3 warung pecel lele. Kita panggil, karena ada indikasi mereka menjual dengan harga yang sama, cara penjualan yang sama, dan mbaknya (konsumen) yang mengunggah menyebut di situ," sebutnya, Sabtu (29/5/2021).

Pasca-ditutup sementara, para pemilik tiga warung pecel lele dijadwalkan dipanggil oleh Pemkot Yogyakarta pada Senin (31/5/2021) untuk dimintai keterangan.

Penutupan ini berkaitan dengan video viral soal harga pecel lele mahal yang menghebohkan warganet.

Baca juga: Buntut Video Viral Harga Pecel Lele Mahal, 3 Warung Ditutup Sementara

5. Kisah keluarga pengawal pribadi Presiden Soekarno

Elisabeth Koesno bersama keluarga di depan makam Serma R Koesno.(DOK. Pemprov Jateng). Elisabeth Koesno bersama keluarga di depan makam Serma R Koesno.

Serma R. Koesno adalah pengawal pribadi Soekarno pada masa awal Kemerdekaan Indonesia. Dia ditunjuk langsung oleh sang proklamotor kemerdekaan Indonesia.

Tahun 1998, Koesno wafat. Dia meninggalkan istri bernama Elisabeth Koesno yang dinikahinya pada masa 1950-an.

Usai berpulangnya Koesno, kehidupan Elisabeth dan keluarga serba kekurangan dan mengalami kesulitan ekonomi. Salah satunya terjadi pada belakangan ini.

Mereka mengalami kesulitan untuk membayar sewa rumah, melunasi tagihan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), hingga mengeluarkan biaya perawatan Elisabeth.

Secercah harapan muncul usai keluarga Elisabeth mendengar kabar melegakan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah membayar biaya kontrak rumah.

“Pak Ganjar tidak pernah menjanjikan apa-apa. Dua minggu lalu, saya kontak beliau lewat Instagram. Beliau membantu bayar PDAM. Katanya, ini hadiah Hari Lansia. Ternyata, beliau juga membayarkan kontrakan kami,” jelas cucu R Koesno, Roland Anziano.

Baca juga: Dibantu Pemprov Jateng Bayar Kontrakan, Keluarga Pengawal Presiden Soekarno Ucapkan Terima Kasih

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro; Yogarta Awawa Prabaning Arka | Editor: Candra Setia Budi, Rachmawati, Khairina, Reza Kurnia Darmawan, Sri Noviyanti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com