Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Makamkan 11 Jenazah Pasien Covid-19 di Kudus, Tim Pemakaman Kelelahan dan Tertidur Mengenakan APD di RS

Kompas.com - 31/05/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tim Pemakaman pasien Covid-19 memakamkan 11 jenazah dalam satu hari. Dengan masih menggunakan alat pelindung diri (APD) mereka tertidur pulas di kawasan rumah sakit.

Video mereka tertidur saat masih menggunakan APD viral di media sosial.

Di video yang direkam pada malam hari, para tim pemakaman pasien terlihat tidur terpisah beralaskan tanah hingg tidur di atas bak mobil tak jauh dari ambulans yang terparkir.

Komentar beragam membanjiri postingan video yang juga diunggah oleh akun Facebook "Kudus Viral".

Baca juga: Viral, Saking Padatnya, Tim Pemakaman Pasien Covid-19 Tertidur Pulas Mengenakan APD

Di unggahan video tersebut tertulis kalimat:

"BEGINI CARA TIM "CEKATHIL LINK BERISTIRAHAT

"Begini cara kami membagi waktu beristirahat, kami hanya minta kalian patuhi prokes untuk keselamatan jiwa kalian dan keluarga kalian sendiri. Semoga pandemi segera berlalu. Amin"

Jumlah pemakaman pasien Covid-19 melonjak

Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus Budi Waluyo membenarkan jika sejumlah orang berbalut APD yang tiduran di halaman rumah sakit di Kudus tersebut adalah petugas pemakaman jenazah Covid-19.

Ia mengatakan mereka istirahat di sela-sela pemakaman pasien Covid-19 yang melonjak sejak beberapa hari terakhir di Kudus.

"Video direkam beberapa hari lalu saat ada pemakaman pasien Covid-19 sehari 11 kali. Mereka menyempatkan istirahat dengan cara seperti itu di sela jadwal padat pemakaman yang melonjak."

Baca juga: Langgar Prokes, Tiga Hajatan Pernikahan di Kudus Dibubarkan dalam Semalam

"Meski tak nyaman dan panas, mereka tak mengeluh dan ikhlas. Doanya untuk mereka yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19," terang Budi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Minggu (30/5/2021).

Ia mengatakan setelah memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal, para petugas memilih langsung ke rumah sakit karena banyaknya jenazah yang harus dimakamkan.

"Mereka itu tiduran yang istilah jawanya ngeluk geger. Menunggu sembari santai dan akan langsung respons cepat saat ada panggilan tugas. Ketimbang bolak-balik ke kantor BPBD, mereka memilih langsung di rumah sakit karena padat jadwal," kata Budi.

Baca juga: Kudus Zona Merah, Ganjar Minta Tempat Tidur dan Isolasi Ditambah

Hingga Sabtu (29/5/2021), Pemerintah Kabupaten Kudus mencatat ada 280 orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit dan 910 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com