Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bripka Heri Tewas Usai Selamatkan Anaknya yang Nyaris Tenggelam

Kompas.com - 30/05/2021, 12:53 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami seorang anggota polisi bernama Bripka Heri Susilo (37) di Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Pasalnya, ia tewas tenggelam terbawa arus di Pantai Pulau Kelapa, Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Tanggamus, pada Sabtu (29/5/2021) sekitar pukul 14.40 WIB.

Humas Polres Pesawaran Ajun Komisaris Aris Siregar mengatakan, kejadian itu berawal saat korban dan keluarganya berekreasi di lokasi tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Bripka Heri, Tewas Terbawa Arus Usai Selamatkan Anaknya yang Tenggelam

Saat anak korban bermain di tepi pantai, tiba-tiba terbawa ombak dan nyaris tenggelam.

Mengetahui hal itu, korban langsung berlari untuk menyelamatkannya. Tapi setelah anaknya berhasil diselamatkan, korban justru tergulung arus ke tengah laut.

“Anaknya berhasil selamat, namun korban terbawa arus dan mengakibatkan korban tenggelam,” kata Aris, Minggu (30/5/2021).

Saat kejadian itu, tim SAR langsung dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi.

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Seorang Bocah Dianiaya karena Curi Kotak Amal, Ayahnya Sakit dan Butuh Uang untuk Makan

Sekitar 40 menit kemudian, korban yang merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kedondong itu berhasil ditemukan. Namun naasnya, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.

"Jadi almarhum meninggal dunia setelah menyelamatkan anaknya yang tenggelam," terangnya.

Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com