KOMPAS.com - Usai video viral harga pecel lele mahal menghebohkan sosial media, tiga warung makan ditutup sementara oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Tiga warung pecel lele tersebut berada di Jalan Perwakilan, Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, langkah ini diambil sebagai bentuk layanan bagi wisatawan.
"Kita berikan layanan terbaik bagi wisatawan, hari ini kita menutup 3 warung pecel lele. Kita panggil, karena ada indikasi mereka menjual dengan harga yang sama, cara penjualan yang sama, dan mbaknya (konsumen) yang mengunggah menyebut di situ," tuturnya, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: Pemkot Yogya Tutup Sementara 3 Warung Pecel Lele yang Diduga Patok Harga Mahal
Heroe mengaku, sebelumnya, beberapa pedagang makanan di sekitar Malioboro telah ia survei perihal harganya.
Di kawasan Malioboro, pecel lele dijual mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu.
Sedangkan, di luar Malioboro, menu serupa dibanderol Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu.
"Ada perbedaan harga sepanjang Malioboro dan di luar di Malioboro. Ini memberikan informasi yang jelas, supaya tidak ada lagi yang terjebak seolah-olah ada membeli pecel lele komplet, ternyata hanya bagian saja," ujarnya.
Baca juga: Penjual Pecel Lele yang Patok Harga Mahal ke Wisatawan Yogyakarta merupakan Pedagang Baru
Heroe menyampaikan, Pemkot Yogyakarta dan pengusaha di kawasan Malioboro sudah memiliki kesepakatan.
Jika pengusaha melakukan pelanggaran tertentu, akan ada sanksi yang menanti.
Yang paling berat adalah dicabutnya izin atau penutupan usaha secara permanen.
"Sanksi berat tutup selamanya. Sudah 4 tahun (sanksi berlaku), sudah kesepakatan kita semua kalau ada yang melanggar sehingga membuat Malioboro tidak baik," ungkapnya.
Mengenai tiga warung pecel lele di Jalan Perwakilan yang ditutup sementara, Pemkot Yogyakarta bakal memanggil ketiga pemilik warung untuk dimintai keterangan.
Pemanggilan dijadwalkan pada Senin (31/5/2021).
"Kita konfirmasi lagi, hari ini kita minta ditutup sementara, Senin kita tindak lanjut," jelas Heroe.
Dia menerangkan, penutupan sementara ini dilakukan terkait dugaan bahwa pengusaha kuliner tersebut mematok harga mahal kepada wisatawan.
Baca juga: Warung Pecel Lele yang Patok Harga Mahal Disebut Bukan di Malioboro, Ini Faktanya
Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Adi Kusuma PS membenarkan bahwa pedagang pecel lele yang disebut dalam video viral berada di wilayahnya, bukan Malioboro.
Pedagang itu, sambung Adi, baru saja membuka usahanya di Kota Yogyakarta.
Pedagang pecel lele tersebut belum bergabung dengan FKKP, organisasi yang menaungi para pedagang di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Sejarah Malioboro, Jalan yang Dihiasi Untaian Bunga
“Kami sudah temukan oknum rumah makan, tetapi saya nyatakan oknum itu belum masuk paguyuban kami. Karena tempatnya baru saja dialihkan karena pemilik pertama perekonomiannya jatuh karena pandemi Covid-19," sebutnya, Kamis (27/5/2021).
Kata Adi, pihaknya telah memberikan sanksi kepada pedagang tersebut.
"Kami lakukan tindakan tegas memberi sanksi serta akan dilakukan penyuluhan ketertiban. Oknum itu sudah bersedia menerima sanksi dan pembinaan," beber dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Abba Gabrillin, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.