Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Transparansi Dana PON, Kapolda Papua: Jangan Main-main

Kompas.com - 28/05/2021, 17:29 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dan Bupati Mimika Eltinus Omaleng sama-sama mengeluhkan transparansi anggaran penyelenggaraan PON XX 2021 yang dikelola Panitia Besar (PB) PON Papua.

Keduanya mengancam menolak daerahnya dijadikan tuan rumah PON XX. Padahal, rencananya sebanyak 27 cabang olahraga akan dipertandingkan di Kota Jayapura dan Mimika.

Merespons hal tersebut, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri membuat pernyataan keras dengan meminta agar semua yang terlibat dalam pelaksanaan PON tidak bermain-main dengan anggaran.

"Tidak boleh main -main dengan anggaran pelaksanaan PON, saya berharap apa yang sudah disepakati harus segera dilaksanakan. Pelaksanaan PON XX merupakan momentum berharga bagi orang di Papua," ujar Fakhiri saat dihubungi melalui telepon, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Setelah Wali Kota Jayapura, Bupati Mimika Juga Pertanyakan Transparansi Dana PON Papua

Segera tindak jika ada temuan

Ia menyatakan, tidak akan segan melakukan pemeriksaan bila ada laporan atau temuan mengenai penyelewengan dana PON.

Oleh karena itu, sejak awal, ia mengingatkan agar seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan PON tidak melakukan penyalahgunaan.

"Saya juga tidak mau nanti di tengah jalan pelaksanaan PON kita pangil sana-sini dan lalu merasa pihak kepolisian menganggu," kata Fakhiri.

PB PON dengan Sub PB PON, sambung Fakhiri, diharap bisa segera membangun komunikasi agar persiapan pelaksanaan PON bisa maksimal.

"Saya takut jika seperti itu maka (PON) akan gagal sehingga kita harus membuka diri untuk bisa duduk bersama," kata dia.

Baca juga: Tuding PB PON Tidak Transparan, Wali Kota Jayapura Tolak Jadi Tuan Rumah PON XX Papua

 

Tolak wilayah dijadikan tuan rumah

Sebelumnya, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menolak untuk daerahnya dijadikan tuan rumah PON XX 2021 karena PB PON tidak transparan mengenai anggaran.

"Bagaimana empat hari kita bahas RKA itu mereka simpan mati (jumlah anggaran), tidak ada yang sebut angka," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).

Hal senada disampaikan oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng.

"Yang ada masalah adalah anggaran, dari PB PON sendiri itu dirahasiakan tidak transparan, apa yang disampaikan wali kota itu benar," ujar Omaleng di Jayapura, Kamis (27/5/2021).

Sementara Wakil Sekretaris IV Bidang Humas PB PON XX, Kadkis A. Matdoan menjelaskan saat ini PB PON belum selesai menyusun RKA.

"Sekarang lagi penyusunan RKA tingkat sub," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com