BALI, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali berhasil meringkus seorang WN Rusia berinisial AG (32). Ia diduga memesan narkoba jenis Dimethyltryptamine (DMT).
DMT tersebut didatangkan dari Ukraina melalui jasa paket pengiriman seberat 194,42 gram.
"Tersangka ini adalah warga asing, warga Rusia dengan barang bukti DMT 194,42 gram," kata Kepala BNN Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra dalam jumpa pers di Gedung BNN Bali, Jumat (28/05/2021).
Baca juga: Para Bupati di Pegunungan Papua Bertemu Kapolri dan Panglima TNI, Ini Permintaan Mereka
Menurut Sugianyar, kasus ini terungkap atas laporan Bea Cukai Ngurah Rai pada Rabu (12/5/2021) lalu.
Laporan itu didasari atas kecurigaan petugas Bea Cukai Ngurah Rai terhadap sebuah paket asal negara Ukraina.
"Pada saat dilakukan pencitraan melalui mesin X-Ray terlihat citra potongan kayu berwana coklat keunguan diduga Narkotika golongan I jenis DMT," ungkapnya.
Selanjutnya pada Rabu (19/5/2021), BNN mengantarkan paket ke alamat tujuan yang terletak di sebuah vila di Jalan Pondok Mekar, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Baca juga: Daftar 21 SMA Terbaik di Provinsi Bali Berdasarkan Nilai Rerata UTBK
Di hari yang sama, AG lalu ditangkap dan diamankan ke BNN Bali untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
AG lantas dijerat dengan Pasal 111 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun.
Menurut Sugianyar, penggunaan DMT saat ini memang sedang populer. DMT bisa memberikan efek halusinasi yang paling kuat dan mematikan di dunia.
"DMT ini adalah jenis narkoba golongan I yang mempunyai efek halusinasi paling tinggi diantara semua jenis narkoba" kata dia.
DMT sendiri, kata Sugianyar, berasal dari pohon Ayahuasca yang tumbuh di Amerika Selatan. Serbuk dari tumbuhan ini dikonsumsi masyarakat suku Amazon untuk upacara.
Barang itu memiliki banyak nama julukan seperti Spnte Molecule, Elf Spice, Dimitri, Fantasia, Businessman's Trip, Businessmans's Spesial forty-five-minute psychosis.
BNN Bali, kata dia, akan memperketat pemeriksaan pintu masuk terutama di jasa pengiriman barang mencegah narkotika masuk ke Pulau Dewata.
"Kita akan perketat di pintu masuk Bali, nanti kita bekerjasama dengan Bea Cukai," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.