Pihaknya masih menunggu tiga hari lagi untuk memutuskan seluruh kasus tersisa benar bisa dianggap selesai isolasi.
“Sampai selesai bergejala ini kita lihat ya. Untuk yang bergejala ini kita putuskan harus dinyatakan selesai tiga hari setelah gejalanya hilang. Minggu depan harusnya sudah selesai,” kata Baning.
Klaster Sangon diawali kemunculan satu kasus positif pada akhir April 2021. Saat itu masa orang menjalankan ibadah puasa.
Tracing kontak erat kasus positif memunculkan hasil bahwa telah ada penularan masif di antara warga yang menjalankan ibadah di mushala Sangon I, dekat dengan batas pedukuhan Kadigunung.
Tracing gencar secara massal, termasuk swab test massal. Total kasus pun mencapai 130 positif Covid-19 tersebar di lima pedukuhan.
Warga positif Covid-19 lantas mengisolasi diri. Sementara, tiga orang bergejala sedang menjalani perawatan di RS rujukan.
Bahkan, warga Kadigunung melaksanakan lockdown mandiri pada RT 32 karena penderita berada di lebih dari 20 rumah. RT tersebut masuk Zona Merah.
Ketua RT 32, Romdon salah satu penderita di sana. Ia mengungkapkan, puluhan orang dalam lingkup satu RT mengunci diri di rumah.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 dari Klaster Sangon di Kulon Progo Melebar ke 4 Pedukuhan
Selama menjalani isolasi, kata Romdon, mereka terhubung dengan grup WhatsApp.
Warga mengaku kendur menjalankan protokol kesehatan di tengah padatnya kegiatan keagamaan selama Ramadhan.