PONTIANAK, KOMPAS.com- Dalam sepekan terakhir, sebanyak 10 warga Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Ke-10 warga tersebut, tercatat meninggal dunia dalam kurun waktu mulai 20 Mei hingga 27 Mei 2021.
"Terjadi peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Melawi. Dalam sepekan, ada 10 kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 27 Mei 2021
Sebagian besar korban meninggal memiliki kormorbid atau penyakit bawaan darah tinggi dan diabetes.
Namun, menurut Harisson, mereka baru teridentifikasi terinfeksi Covid-19 saat kondisinya telanjur parah.
"Kebanyakan mereka baru datang ke rumah sakit saat kondisinya sudah dalam keadaan berat, sehingga terlambat dan tidak tertolong," ujar Harisson.
Harisson mendesak Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Melawi untuk segera melakukan testing dan tracing sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Tingkat Hunian Rumah Sakit di Kalbar Capai 60 Persen
Selain itu, masyarakat juga diminta cepat memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika merasa terinfeksi Covid-19.
"Jika cepat teridentifikasi maka akan cepat ditangani agar tidak fatal," tutup Harisson.
Diberitakan sebelumnya, terjadi peningkatan kasus orang terinfeksi Covid-19 yang perlu dirawat di rumah sakit di Kalbar.
Sampai dengan saat ini, rata-rata bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat hunian rumah sakit telah mencapai 60 persen.
"Ini merupakan warning, bahwa sekarang tempat tidur yang disediakan rumah sakit untuk perawatan Covid-19 hampir penuh," kata Harisson.
Baca juga: Gubernur Kalbar Duga Surat PCR Palsu Penyebab Kasus Covid-19 Meningkat
Maka dari itu, untuk mengantisipasi terjadinya krodit pasien di rumah sakit, terang Harisson, seluruh pihak harus segera menambah kapasitas ketersediaan jumlah tempat tidur perawatan Covid-19.
"Termasuk mempersiapkan obat-obatan, bahan medis habis pakai dan tambahan tenaga kesehatan relawan bila diperlukan," ujar Harisson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.