Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Wonogiri Minta Pemprov Jateng Tegas soal Hajatan Warga Selepas Lebaran

Kompas.com - 27/05/2021, 18:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tegas bersikap terkait maraknya hajatan selepas Lebaran di seluruh wilayah.

Penyikapan itu menjadi penting lantaran hajatan menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.

“Permohonan kami harus ada evaluasi dari pemerintah provinsi apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak diperbolehkan. Harus ada ketegasan bahwa klaster nduwe gawe (hajatan) itu menimbulkan potensi penularan (covid-19) yang luar biasa,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Video Viral Acara Hajatan di Kudus, Undang Dewi Perssik dan Timbulkan Kerumunan

Jekek menyebut selepas Lebaran terjadi ledakan penambahan kasus positif yang mengkhawatirkan di kabupaten lain yang berdekatan dengan Wonogiri.

Kondisi itu terjadi menyusulnya dibukanya obyek wisata dan diperbolehkannya warga menggelar hajatan.

Untuk menekan laju penularan virus corona setelah Lebaran semestinya harus ada kebijakan bersama yang diinisiasi pemerintah provinsi.

Penerapan kebijakan penutupan tempat wisata dan larangan hajatan tidak akan efektif bila tidak dilakukan serentak seluruh Jawa Tengah.

“Kami menutup orang menggelar hajatan tetapi di kabupaten lain mengeluarkan izin hajatan. Pada akhirnya kami disudutkan oleh masyarakat yang punya cara pandang kultural,” ujar Jekek.

Baca juga: Penampilan Dewi Perssik Bikin Tamu Berkerumun, Tuan Rumah Hajatan dan EO Diperiksa Polisi

Kondisi serupa juga terjadi saat Pemkab Wonogiri menutup tempat wisata yang dapat menimbulkan potensi penularan yang luar biasa. Ironisnya, wilayah lain tidak memberlakukan hal serupa.

“Makanya percuma,” ungkap Jekek.

Kondisi itu, lanjut Jekek, bisa saja menjadikan warganya berduyun-duyun ke obyek wisata di kabupaten lain.

Setelah pulang dari tempat wisata, warganya dapat berpotensi menjadi orang tanpa gejala di Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Gara-gara Hadiri Pesta Hajatan, Ratusan Warga Tertular Covid-19, Ini Faktanya

“Kalau penanganannya tidak terintegrasi pasti akan menyulitkan semua pihak. Maka harapan saya ada evaluasi besar dalam bentuk satu ketegasan. Apa sih yang boleh dan yang tidak boleh,” pinta Jekek.

Menyoal pemberian toleransi 50 persen kapasitas tamu di hajatan, Jekek mempertanyakan bagaimana sistem dan metode pengontrolannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com