Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Orang Rombongan Arisan Tewas dalam Kecelakaan Mobil Pikap, Polisi Ungkap Bukti Sopir Mengantuk

Kompas.com - 27/05/2021, 17:04 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap hasil olah TKP terkait peristiwa kecelakaan mobil pikap yang menewaskan 8 orang dari rombongan arisan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengungkap bukti yang menguatkan dugaan bahwa sopir pikap mengantuk hingga menabrak pohon.

Bukti tersebut ialah tidak ditemukannya tanda pengereman di lokasi kejadian.

Keterangan dari penumpang selamat pun merasakan bahwa kecepatan kendaraan yang mereka tumpangi kadang cepat dan kadang lambat.

"Ini juga dibuktikan dari pemeriksaan saksi-saksi yang sehat. Mereka sempat melihat kadang si sopir lambat, kadang si sopir cepat terus kemudian di TKP juga tidak ada bekas pengereman sama sekali. Jadi kemungkinan si sopir sempat terlelap akhirnya sampai menabrak pohon yang ada di sekitar TKP," ungkap Hendri dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Sopir Pikap Diduga Sempat Terlelap hingga Tabrak Pohon, 8 Penumpang Tewas

Polisi pun sempat menanyakan kepada sopir dan mendapatkan jawaban serupa.

"Penyebabnya kemungkinan besar adalah karena si sopir dalam keadaan ngantuk. Karena tadi sempat kami tanyakan, dia menyampaikan tidak dalam kecepatan yang terlalu tinggi. Tapi dalam keadaan ngantuk," ujarnya.

Meski demikian, polisi masih belum melakukan pemeriksaan secara resmi kepada sopir bernama Mochamad Asim (44) karena masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Nanti akan kita tindaklanjuti itu mas. Kita belum tindak lanjuti karena belum mendapat keterangan langsung dari si sopir," katanya.

Baca juga: Kecelakaan Mobil Bak, Ini Bahayanya Numpang Pikap di Bak Belakang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com