Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob di Maluku Tengah, Talud 20 Meter hingga Pagar Pelabuhan Rusak

Kompas.com - 27/05/2021, 15:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Banjir rob disertai gelombang tinggi menerjang kawasan Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (27/5/2021).

Kejadian itu menyebabkan talud sepanjang 20 meter di kawasan pelabuhan tersebut rusak.

Muhamad Levi Nahumaruri, salah seorang warga yang berada di pelabuhan saat kejadian itu terjadi mengatakan selain merusak talud banjir rob dan gelombang tinggi ikut merusak pagar proyek pembanganan pelabuhan yang ada di kawasan itu.

“Ada talud yang rusak sekitar 20 meter juga pagar di pelabuhan itu pagar proyek pekerjaan pelabuhan juga roboh,” kata Levi kepada Kompas.com via telepon selulernya, Kamis.

Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan

Kepala Kantor UPP Kelas II Pelabuhan Tulehu Willam Parihala yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan kejadian tersebut.

“Iya ada talud yang rusak dan pagar seng juga roboh,” katanya via telepon seluler.

William mengaku kerusakan yang diakibatkan oleh banjir rob dan gelombang tinggi cukup parah, sebab ombak juga ikut mengikis hingga ke bagian jalan di kawasan pelabuhan.

Dia menambahkan akibat kejadian itu pihaknya harus menunda keberangkatan sebuah armada kapal cepat dari pelabuhan tersebut selama beberapa jam hingga situasi benar-benar normal.

“Tadi ada kapal cepat yang ditunda keberangkatannya, tapi setelah normal jalan lagi,” katanya.

Baca juga: Khofifah Dilaporkan ke Polisi Soal Pesta Ulang Tahunnya, Pelapor Bandingkan dengan Kasus Rizieq Shihab

 

Ilustrasi banjir dan ombakTOTO SIHONO Ilustrasi banjir dan ombak
Banjir rob menerjang

Diberitakan sebelumnya, banjir rob menerjang kawasan Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah di tengah hujan deras dan cuaca buruk yang tengah melanda kawasan tersebut, Kamis (27/5/2021).

Kejadian itu membuat para calon penumpang, buruh pelabuhan dan para pedagang asongan yang berada di kawasan itu panik berlarian mencari tempat aman.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorolkogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, Ashar menyebut fenomena banjir rob yang menerjang pelabuhan tersebut merupakan dampak dari fenomena alam gerhana bulan merah yang terjadi pada Rabu malam.

“Itu dampak dari fenomena gerhana bulan merah yang terjadi semalam,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com