Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima SMS Peringatan Tsunami dari BMKG, Warga Denpasar Sempat Ingin Mengungsi

Kompas.com - 27/05/2021, 13:29 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kota Denpasar kaget bukan kepalang. Mereka mendapat pesan singkat atau short message service (SMS) tsunami pada Kamis (27/5/2021) pagi.

Pesan singkat dari KominfoBMKG itu diterima masyarakat sekitar pukul 10.52 Wita.

"Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG," berikut bunyi pesan singkat yang juga diterima Kompas.com itu.

Salah satu warga Denpasar, Nyoman Fizal Tri Lazuardi mengaku kaget saat menerima pesan singkat itu.

Bersama keluarganya, Fizal bahkan sempat ingin pergi ke dataran yang lebih tinggi.

Baca juga: Siswi SMP yang Meninggal Diduga karena Kecanduan Game Online Alami Gangguan Saraf

"Ada upaya untuk menyelamatkan diri, bahkan sempat ingin pergi ke Kintamani atau dataran yang lebih tinggi," kata dia kepada Kompas.com.

Namun, niat itu urung dilakukan setelah menerima pesan singkat susulan yang menyatakan peringatan tsunami itu merupakan kesalahan sistem.

"Beruntung ada klarifikasi yang cepat. Itu bisa lega," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Kadek Alit Dwibawa Partika. Pria yang sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan konveksi di Denpasar itu mengaku kaget saat menerima pesan singkat dari BMKG perihal peringatan tsunami.

Bersama rekan kantornya, ia hampir bergegas menyelematkan diri.

"Sudah sempat ditutup kantor, dan kita berhenti beraktivitas, tapi beruntung beberapa menit kemudian ada klarifikasi," kata Alit.

 

Usai mendapat klarifikasi itu, ia lantas mengurungkan niat.

"Apalagi informasi di media soal kesalahan atau sistem eror itu sangat cepat ya," tuturnya.

Ia berharap kesalahan sistem yang dilakukan BMKG itu tak terulang di masa yang akan datang.

"Harapannya tentu tidak terjadi lagi seperti itu (eror), kan kasihan masyarakat," kata dia.

Baca juga: Kirim Cabai Rawit Berisi Sabu ke Dalam Lapas, Seorang Residivis yang Baru Bebas Ditangkap

Sementara itu, Subkoordinator Subbidang Pelayanan Jasa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Tirta Wijaya mengakui ada kesalahan sistem yang membuat peringatan tsunami itu.

"Terkait dengan itu, BMKG sudah berkoordinasi dan kemungkinan besar ini terjadi sistem eror, dan kami masih telusuri juga di mana letak kesalahannya," kata dia.

Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Kota Denpasar atas kesalahan itu.

"Jadi kami atas nama BMKG mohon maaf karena sistem eror tersebut dan mohon maaf atas ketidaknyamanan," tuturnya.

 

Ia menambahkan, BMKG belum bisa memprediksi terjadinya gempa.

"Jangankan di Indonesia, di Jepang sendiri belum memprediksi terjadinya gempa tersebut," ujarnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Wanita Mencuri Perhiasan Emas di Toko, Aksinya Terekam CCTV

Ia meminta masyarakat yang menerima informasi mengenai prediksi gempa untuk mempertanyakan kebenaran kabar tersebut.

"Informasinya perlu dipertanyakan. Intinya masyarakat jangan panik dan tetap waspada," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com