Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Sopir Truk Bunuh dan Perkosa Siswi SMA di Kupang

Kompas.com - 25/05/2021, 20:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wajah Yustinus Tanaem alias Tinus (41), tersangka kasus pembunuhan terhadap siswi SMA berinisial MB (18), terlihat tenang saat hadir kembali di lokasi kejadian dalam rekonstruksi ulang kasus pembunuhan, Selasa (25/5/2021) siang.

Tinus membunuh MB, akhir Februari 2021 lalu di RT 09/RW 05, Tanakolo Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Mengenakan baju kaos tahanan warna oranye dan celana pendek warna abu-abu, Tinus melakonkan kembali adegan pemerkosaan, penganiayaan hingga pembunuhan.

Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan

Menumpang truk untuk temui korban

Ilustrasi truk melaju di jalan raya.SHUTTERSTOCK/lassedesignen Ilustrasi truk melaju di jalan raya.

Reka ulang pertama diawali di jalan masuk saat Tinus menumpang truk ke lokasi kejadian untuk menemui korban.

Sebelumnya, Tinus dan korban sudah janjian untuk bertemu.

Tinus memanfaatkan kesempatan bertemu korban saat korban berada di kebun untuk memindahkan ternak sapi.

Agar tidak terpantau orangtua korban, Tinus memilih jalan pintas. Ia sempat menegur beberapa warga di sisi jalan yang kebetulan sedang membersihkan lahan dan kebun mereka.

Tinus pun bisa menyelinap masuk ke kebun korban setelah melintasi kebun orang lain.

Keduanya berjumpa di kebun. Kesempatan bertemu dimanfaatkan Tinus bermesraan dengan korban dan Tinus pun memaksa agar korban melakukan hubungan badan dengannya.

Saat memerkosa, korban sempat menjerit dengan suara keras, sehingga membuat Tinus panik karena di sisi kebun ada beberapa warga yang juga sedang menggembalakan sapi mereka.

Baca juga: Khofifah Dilaporkan ke Polisi Soal Pesta Ulang Tahunnya, Pelapor Bandingkan dengan Kasus Rizieq Shihab

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Korban dicekik

Khawatir jeritan korban didengar orang lain, Tinus akhirnya mencekik leher korban dan menutup mulut korban dengan tangan kiri sambil kaki kanannya menekan perut korban sehingga korban tidak berdaya dan sulit bernapas.

Karena korban masih menjerit, Tinus langsung mengambil pisau yang selalu dibawa kemana pun ia pergi.

Dengan tangan kirinya, ia menikam perut dan leher korban.

Sementara, tangan kanan korban menekan mulut korban sehingga sulit bernapas.

Korban akhirnya tewas dan pelaku memilih meninggalkan korban.

Baca juga: Sebelum Membakar Kapal, Tersangka Sempat Ribut dengan Selingkuhannya di Atas Kapal

Ambil ponsel korban

Sebelum meninggalkan korban, pelaku sempat mengambil telepon seluler korban yang saat itu disimpan korban di sisi kepala bagian kiri.

Tinus pun kabur dengan berjalan kaki dari kebun hingga ke jalan umum.

Saat berada di jalan umum, Tinus menahan sebuah sepeda motor yang melintas dan ia pun menumpang hingga ke jalan raya.

Tinus kemudian membuang ponsel korban di sisi jalan yang dipenuhi pohon dan rumput.

Dia pun kabur membawa serta pisau miliknya. Hingga keesokan harinya, jenazah korban ditemukan warga.

Baca juga: Terungkap, Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan di Kupang Bujuk Korban dengan Ponsel


Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
23 adegan

Pantauan Kompas.com, selama pelaksanaan reka ulang kasus ini, Tinus melakukan 23 adegan ini dengan tenang.

Ratusan warga pun memenuhi lokasi kejadian menyaksikan lakon yang diperagakan Tinus.

Tidak sedikit warga terutama kaum ibu mengeluarkan makian dan kata kasar saat melihat Tinus melakukan adegan memerkosa dan membunuh korban.

Warga mengecam aksi yang dilakukan Tinus, bahkan ada warga yang sempat menyerang Tinus saat ia digiring ke lokasi kejadian.

Baca juga: Kapal Feri KMP Lelemuku Terbakar Saat Bersandar di Dermaga, Butuh 8 Jam untuk Memadamkan

Kehadiran warga yang memenuhi lokasi olah TKP membuat polisi memperketat pengawalan dan pengamanan.

Pengamanan dilakukan Polsek Kupang Barat, Polres Kupang dan di back up puluhan anggota Satuan Brimob Polda NTT dilengkapi senjata dan kendaraan taktis.

Warga dilarang mendekat di lokasi kejadian maupun di tempat pelaksanan reka ulang.

Polisi juga berjaga ketat mengantisipasi amukan warga yang marah dengan kelakuan Tinus.

Tinus hanya bisa pasrah saat dicaci maki warga. Ia pun tetap tenang saat menjalankan adegan demi adegan.

Baca juga: Cerita Mia, Bandar Arisan yang Tilap Rp 1 Miliar, Gunakan Uang untuk Bangun Rumah Megah

Tinus mengaku menyesal

Ketika ditanya wartawan usai reka ulang kasus ini, Tinus mengaku menyesal.

"Saya menyesal melakukan pembunuhan. Saya takut saat itu karena korban menjerit dan berteriak sehingga saya bunuh setelah saya perkosa,"ujar Tinus.

Tinus mengaku siap menghadapi hukuman yang bakal dijalani.

"Karena sudah diproses maka saya siap dihukum," ujarnya sambil berlalu ke mobil polisi.

Secara keseluruhan pelaksanaan reka ulang ini berjalan aman dan lancar. Reka ulang kasus ini dipimpin langsung Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nofi Posu dan Kapolsek Kupang Barat Iptu Sadikin.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung menuturkan, korban berkenalan dengan pelaku sejak bulan September 2020 lalu dan sudah 11 kali mereka bertemu.

Menurut Aldinan, pada pertemuan ke 11 ini, korban diajak berhubungan badan dengan imbalan akan dibelikan telepon seluler (Ponsel) oleh pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, kalau mereka sering bertemu tapi tidak pernah berhubungan badan. Pelaku dan tersangka biasanya bertemu dua minggu sekali," ungkap Aldinan.

"Namun, pada pertemuan ke -11 ini pelaku ajak berhubungan badan dan korban pun mengarahkan pelaku untuk mereka bertemu di lokasi kejadian,"sambungnya.

Saat bertemu, pelaku menjanjikan akan memberikan ponsel setelah mau melayani nafsu pelaku.

Karena tergiur ponsel, korban akhirnya mau berhubungan badan.

Saat sedang berhubungan badan, korban merasa kesakitan sehingga sempat berteriak.

"Korban merasa kesakitan korban berteriak, sehingga pelaku membekap mulut, mencekik lehernya dan menikam korban dengan pisau. Sebelum bertemu, pelaku sudah membawa pisau, yang diselipkan di lengan baju," kata Aldinan.

Usai membunuh, pelaku kemudian melarikan diri meninggalkan korban di lokasi kejadian.

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan itu berhasil terungkap, setelah tim Jatanras Reskrim Polda NTT menangkap pelaku di Kota Kupang, Kamis (20/5/2021) 17.00 WITA.

Pelaku ditangkap, karena terlibat kasus lain yakni pembunuhan dan pemerkosaan terhadap YAW alias N (19), gadis asal Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Yustinus Tanaem dijerat Pasal 340, Pasal 338 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002.

"Perlindungan anak hukumannya maksimal, ini kan korbannya anak di bawah umur. Kita akan berikan hukuman setimpal, harapan kita hukuman mati sehingga menjadi pelajaran bagi yang lain. Kasus begini harus tegas tidak boleh ada ampun," tegasnya.

Baca juga: Sopir Truk Bunuh 2 Perempuan Muda lalu Diperkosa, Salah Satu Korban Ditemukan Membusuk di Hutan, Ini Kronologinya

Sebelumnya diberitakan, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pelaku diketahui berinisial YT alias T (42), pria asal Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu, daerah setempat.

Sedangkan korbannya adalah dua gadis muda berinisial YAW alias N (19) dan MB (18).

Pelaku yang berprofesi sebagai sopir truk tersebut saat ini sudah diamankan aparat kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus pembunuhan berantai itu terungkap setelah warga dikejutkan dengan penemuan jenazah korban N pada Senin (17/5/2021).

Saat itu, seorang saksi bernama Amtiran (18), warga Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, sedang melakukan pemetaan lokasi untuk perusahaan PT Dwimukti Graha Elektrindo bersama rekannya.

Tak lama kemudian saksi mengetahui ada sesosok mayat dalam kondisi sudah membusuk dan dipenuhi belatung di hutan.

"Penemuan mayat tanpa identitas itu tadi sore, sekitar pukul 14.15 WITA," ungkap Pejabat Humas Polres Kupang Aiptu Randy Hidayat, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (17/5/2021) malam.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban diketahui berinisial N yang merupakan warga Dusun Tuasene, Desa Noelmina, Kecamatan Takari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com