SURABAYA, KOMPAS.com - Video pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang viral beberapa hari lalu masih menjadi sorotan.
Kali ini, para pekerja seni di Surabaya ikut mengomentari video pesta ulang tahun Khofifah yang tampak dipenuhi kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan.
Ketua Pelaku Seni Nusantara Badan Pengurus Kota Surabaya M Taufan Syamsu menyayangkan adanya pesta ultah Gubernur Khofifah.
Terlebih lagi, Khofifah telah mengeluarkan Keputusan Gubernur terkait pembatasan acara di masa pandemi ini.
"Kita menyayangkan hal itu terjadi, apalagi Ibu Gubernur yang sudah mengeluarkan keputusan Gubernur, sedangkan kita yang di lapangan selama ini harus berjibaku mengurus teman-teman untuk bekerja kembali," ujar Taufan kepada wartawan di Surabaya, Selasa (25/5/2021).
Ia menyampaikan, di Surabaya para pekerja seni memang masih bisa mengadakan acara seni dengan protokol kesehatan ketat.
Namun, berbeda halnya dengan pekerja seni di daerah lainnya, ruang gerak pekerja seni di Surabaya saat ini tidak sebebas sebelum adanya Covid-19.
Mereka yang hidup dari berkesenian tidak bisa menggelar kegiatan-kegiatan seperti sedia kala.
"Kalau bebas kami tidak bisa bebas seperti dulu, kami yang di Surabaya sudah ada Perwali yang baru, Perwali nomor 10 2021, Wali Kota sudah mengeluarkan. Akan tetapi, teman-teman yang ada di luar Kota Surabaya, itu masih sangatlah sulit untuk bekerja kembali," ujar Taufan.
Ia menyebutkan, acara pesta ulang tahun Khofifah itu dinilai telah melukai hati masyarakat, terutama pekerja seni.
Sebab, ada perbedaan mencolok ketika pekerja seni menggelar kegiatan dengan acara pesta ulang tahun Khofifah.
"Betul, apa yang dilakukan (pesta ulang tahun) yang dilakukan berbanding terbalik dengan tempat lainnya. Saya sangat menyayangkan hal itu terjadi. Di saat semua pelaku seni tidak bisa bekerja karena peraturan yang ada, ternyata Ibu Gubernur kayak gitu," kata dia.
Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan