BALI, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan kebijakan work from Bali bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di bawah komando Kemenko Marves merupakan secercah harapan bagi perekonomian Bali.
Meski disebut-sebut akan memakan APBN, kebijakan WFB diharapkan tetap dijalankan agar industri pariwisata Bali tak mengalami kerusakan permanen.
"Coba bayangkan kalau pariwisata Bali padam sekali (tidak ada wisatawan), itu kan bisa membuat kerusakan permanen jadinya," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/5/2021).
Cok Ace berpendapat, semua pihak harusnya bisa melihat kebijakan WFB secara menyeluruh.
Baca juga: Dukung Work From Bali, Kadispar: Pemerintah Memang Harus Hadir
Selain dari sisi besaran anggaran yang dikeluarkan, efek yang ditimbulkan dari kebijakan itu juga harus dilihat secara utuh.
"Kalau dengan ini (WFB) akhirnya menimbulkan kepercayaan pasar kepada Bali, kan akhirnya pariwisata Bali secara bertahap tumbuh. Jadi, kita jangan selalu berpikir bahwa dari awal langsung rugi," tutur dia.
Ia juga menyampaikan, menjaga pariwisata Bali bukanlah pekerjaan yang mudah.
Tanggung jawab agar industri pariwisata di Bali menggeliat di tengah pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pengusaha, melainkan juga pemerintah.