KOMPAS.com - Untuk mengungkap misteri kematian komposer musik gereja Yulius Panon Pratomo (44), polisi memeriksa sejumlah saksi.
Para saksi tersebut, menurut polisi, ada dua orang yang merupakan keluarga dan rekan kelompok musik korban. Selain itu, polisi mengaku, otopsi korban atas permintaan pihak keluarga.
"Kita tunggu hasil resmi dari rumah sakit. Karena memang kondisi mayat sendiri membengkak. Kita tunggu hasil autopsi," kata Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana dihubungi wartawan, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Fakta Komposer Musik Gereja Ditemukan Tewas di Bengawan Solo, Jelang Konser hingga Pesan Terakhir
Saat ini, menurut Guruh, jasad Yulius sedang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi, Solo.
Sebelum ditemukan tewas di Sungai Bengawan Solo, Yulius dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Pria berusia 44 tahun asal Sleman, DIY, itu berencana akan menggelar konser musik di Kota Solo.
Namun, sehari sebelum gladi kotor, Yulius hilang tanpa membawa ponsel maupun dompet.
Baca juga: Dinyanyikan Lagu Di Hadapanmu, Permintaan Terakhir Mendiang Komposer Musik Gereja