Namun, janji bandar arisan Lebaran itu untuk mengembalikan uang arisan menjelang Lebaran tidak terlaksana.
"Kenapa yang dijanjikan tidak diberikan kepada para korban, ternyata tersangka ini gali lubang tutup lubang," ujar Dony.
Selain untuk membayar utang, uang arisan yang terkumpul dari peserta digunakan untuk membayar angsuran 2 mobil, serta angsuran pinjaman untuk membangun rumah.
Rumah dan aset miliknya, sebenarnya mau dijaminkan untuk mencari pinjaman guna mengembalikan uang arisan kepada peserta.
Namun, hingga saat waktunya pembagian uang arisan, dia tidak bisa mendapatkan pinjaman karena utang sudah menumpuk.
Baca juga: Ditangkap Bawa Kabur Uang Arisan Lebaran Rp 1 M, Ini Pengakuan Bandar Arisan Asal Mojokerto
Dony menuturkan, Mia berusaha melarikan setelah gagal memenuhi kewajibannya mengembalikan uang arisan Lebaran.
Dia diketahui meninggalkan rumahnya pada 6 April lalu, sebelum akhirnya ditangkap polisi di daerah Sragen, Jawa Tengah.
"Tersangka melarikan diri dengan suami membawa aset dua kendaraan roda empat dan beberapa aset yang masih tersimpan," ujar Dony.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Senin, Mia mengakui kekhilafannya yang tidak bisa membagikan uang arisan Lebaran.
"Sebenarnya saya tidak mau seperti ini. Saya sudah berusaha mencari pinjaman, tapi tidak bisa lagi karena terlilit utang terlalu banyak," ujar Mia.
Dia mengaku memiliki rumah megah lantai dua, senilai lebih dari Rp 400 juta yang dibangun pada tahun 2018.
Sebagian uang untuk membangun rumah tersebut berasal dari uang arisan yang terkumpul pada periode sebelumnya, serta pinjaman ke bank.
Mia mengungkapkan, pada tahun lalu, dia sudah mencari pinjaman kepada beberapa orang dan bank untuk mengembalikan uang arisan periode 2019-2020.
Dia terpaksa mencari pinjaman karena uang arisan pada periode sebelumnya, terkuras untuk biaya membangun rumah.