KOMPAS.com - Pratu Marinir JYS (28) harus terbaring di rumah sakit setelah dikeroyok sekitar 10 orang preman di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (23/5/2021) pukul 03.30 WIB.
Para pelaku meneriaki korban dengan sebutan "maling" sebelum mengeroyok hingga korban babak belur.
Akibat pengeroyokan yang dilakukan mereka, Pratu Marinir JYS mengalami luka cukup parah di sejumlah bagian tubuh.
Padahal, korban tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan.
Baca juga: Detik-detik Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Korban Diteriaki Maling Saat Bawa Motor
"Tiba-tiba ada yang meneriaki 'maling', sehingga beberapa orang langsung menarik korban dan melakukan pengeroyokan. Padahal, korban hanya melintas, tidak melakukan apa-apa," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji, Minggu (23/5/2021) malam, seperti dilansir Surya.co.id.
Pratu Marinir JYS dikeroyok lebih dari 10 orang. Semuanya warga sipil.
Polisi yang bekerja sama dengan pihak TNI dapat meringkus empat di antara pelaku.
Polisi bekerja sama dengan pihak TNI dalam menyelidiki kasus ini.
"Kami juga masih terus berupaya menangkap para pelaku lain. Secepatnya, semoga semua berhasil ditangkap," ujar Sumardji.
Pratu Marinir JYS harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya akibat perbuatan para pelaku.
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka robek dan lebam di bagian wajah dan lecet di bagian kaki sebelah kiri.
Selain itu, uang sebesar Rp 200.000 dan tiga kartu ATM turut diambil pelaku.
"Secara umum kondisi yang bersangkutan dalam kondisi sehat dan stabil, foto rontgen kepala dalam keadaan baik," tutur dia, Senin.
Pratu Marinir JYS saat itu hendak mengambil pakaian untuk ibadah Minggu ke gereja.
Saat melintas, Pratu Marinir JYS diteriaki maling oleh orang tidak dikenal yang mengendarai motor jenis Yamaha Jupiter.
"Yang bersangkutan ditendang terjatuh kemudian dikeroyok sehingga mengakibatkan tidak sadarkan diri," ujar dia.
Empat pelaku yang ditangkap petugas merupakan pelaku utama kasus ini.
Penangkapan dilakukan petugas Polresta Sidoarjo bersama intel TNI AL.
Para pelaku berinisial UNH (21), warga Trenggalek; dan RTR (22), warga Blitar yang indekos di Bungurasih; serta FCP (22) dan YNK (23), keduanya warga Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
"Mereka pelaku utamanya, dan ada beberapa pelaku lain yang masih terus kita cari. Kita kejar semua sampai tertangkap," ujar Sumardji.
Baca juga: Kronologi Anggota TNI AL Dikeroyok Lebih dari 10 Orang, Bermula dari Diteriaki Maling
Para pelaku adalah orang-orang yang kerap mangkal di terminal.
"Mereka meresahkan," ujar dia.
Aksi para pelaku terhadap korban dinilai sebagai tindakan premanisme.
"Dan premanisme harus kita berantas. Makanya, para pelaku lain terus kita kejar sampai tertangkap. Totalnya ada sekitar sepuluh orang pelaku pengeroyokan ini," urai Sumardji.
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyesalkan terjadinya penganiayaan terhadap anggota TNI AL Pratu Marinir JYS (28).
Dia meminta agar Polresta Sidoarjo segera mengusut tuntas peristiwa tersebut sehingga bisa memberikan efek jera kepada pelaku pengeroyokan.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Anggota TNI AL, Ini Permintaan Komandan Kodiklatal pada Polisi
"Dengan menangkap semua pelaku penganiayaan terhadap Pratu Marinir JYS dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku agar bisa memberikan efek jera bagi para pelakunya," kata Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).
Penegakan hukum, kata dia, penting agar tercipta rasa aman bagi masyarakat, khususnya para pengguna jasa transportasi angkutan umum di Terminal Purabaya atau Bungurasih.
"Kami percaya bahwa pihak kepolisian profesional dan dapat segera menyelesaikan tindak pidana ini agar tidak terulang di masa depan," tutur dia.
(SURYA.CO.ID/M TAUFIK/PUTRA DEWANGGA CANDRA SETA | KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL/GHINAN SALMAN | EDITOR: PYTHAG KURNIATI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.