Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Apabila Energi di NTT Tidak Dikelola, Akan Membuat Kita Miskin

Kompas.com - 24/05/2021, 21:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada, Senin (24/5/2021).

Kunjungan Viktor itu, untuk mendukung pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), setelah Pemerintah Indonesia menetapkan Pulau Flores sebagai ikon Geothermal Island melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 2268K/30/MEM/2017 tanggal 19 Juni 2017.

Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan

Tercatat terdapat 21 lokasi potensi panas bumi dan 4 lokasi berpotensi besar, yakni di Ulumbu, Mataloko, Sokoria, dan Atadei.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menjelaskan, pemanfaatan EBT bagi kemajuan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat sudah menjadi kebutuhan.

"Eksplorasi telah dilakukan PLN dan kami melihat potensi energi baru terbarukan yang besar terhadap masyarakat NTT khususnya di Pulau Flores dan di Mataloko harus dilanjutkan eksploitasinya," ujar Viktor.

Baca juga: Keroyok Seorang Pria, 9 Anggota Ormas Baru Tahu yang Dipukuli Ternyata Polisi


Tidak hanya itu, lanjut Viktor, di sekitar lokasi sumur terdapat warga masyarakat yang perlu mendapatkan sosialiasi lebih baik, terarah, sistematis, dengan tujuan bagaimana membangun energi panas bumi ini berdampak bagi masyarakat.

Oleh karena itu, kata Viktor, Bupati dan Wakil Bupati Ngada bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tim PLN yang memahami teknis pembangunan energi panas bumi akan duduk bersama untuk merencanakan pembangunan energi panas bumi ini.

Dia berharap, semua kendala dapat diselesaikan dengan membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak.

"Kita membutuhkan energi untuk kemajuan masyarakat. Perekonomian NTT akan maju bila tersedia energi dan apabila tidak dikelola akan membuat diri kita miskin sendiri," kata Viktor.

"Saya berharap Bupati Ngada akan mampu meyakinkan seluruh masyarakat lewat kelembagaan yang ada di desa untuk menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan tenaga listrik di NTT," lanjut dia.

Baca juga: Bermula 2 Orang Penghuni Positif Covid-19, Terbongkar 12 Warga Rusun Penjaringan Sari Surabaya Terinfeksi Corona

Menurut Viktor, kebutuhan energi dunia saat ini adalah energi baru terbarukan.

"Saat ini tidak lagi energi fosil yang terus membebani kita dengan negara-negara lain, yang justru terus berkembang pada energi baru terbarukan," kata Viktor.

Sementara itu General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko, menuturkan, pemenuhan kebutuhan energi oleh pemerintah melalui PLN yakni dengan membangunan energi listrik baru terbarukan.

Satu di antaranya kata Jatmiko, adalah di Mataloko yang sedang dalam proses sosialisasi.

Selain itu juga, sudah ada timeline untuk penyediaan energi listrik yang lebih baik, ramah lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat di pulau Flores khususnya masyarakat di Bajawa, Kabupaten Ngada.

“PLN telah melakukan sosialisasi secara bertahap dan sudah disampaikan kepada Bupati, dan kehadiran Gubernur hari ini di lokasi eksplorasi PLTP Mataloko akan ditindaklanjuti pertemuan dengan tokoh agama, dan tokoh masyarakat dan warga sekitar," jelas Jatmiko.

Dia menyebut, sosialisasi tidak bisa hanya sekali atau dua kali, sehingga PLN akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di Mataloko.

"Di Indonesia sudah banyak energi panas bumi yang dibangun dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi, serta akan memberdayakan dan melibatkan masyarakat dalam operasional,"ujar Jatmiko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com