JAYAPURA, KOMPAS.com - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Wali Kota Jayapura itu menolak menjadi tuan rumah PON XX Papua.
Pernyataan tersebut dikeluarkan saat pelaksanaan PON XX Papua tinggal empat bulan lagi.
Mano menyebut Panitia Besar (PB) PON XX tidak profesional karena tidak transparan mengenai anggaran.
"Bagaimana empat hari kita bahas RKA itu mereka simpan mati (jumlah anggaran), tidak ada yang sebut angka," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).
"Kita tolak jadi tuan rumah PON, tidak ada transparansi, kita mau bikin apa, uangnya dari mana," sambung Mano.
Baca juga: 10.000 Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon Terancam Dikeluarkan, Ini Penjelasan Rektor
Menurut Mano yang juga sebagai Ketua Sub PB PON Kota Jayapura, selama empat hari pertemuan pada 17-20 Mei, PB PON sama sekali tidak mau membuka Rencana Kerja Anggaran (RKA).
Sedangkan, bakal ada pelimpahan wewenang dari PB PON ke Sub PB PON.
Transparansi, kata dia, sangat penting dalam penyelenggaran pesta olahraga sebesar PON.
Ia tak mau penyelenggaraan PON tidak maksimal karena pola komunikasi yang sangat buruk.
"Kalau buka RKA kita tahu mana yang sudah ditangani oleh PB PON dan mana yang mau digeser ke kota, itu yang kita kerjakan, kan harusnya begitu supaya terbuka," kata Mano.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.