AMBON,KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon terancam dikeluarkan dari kampus alias drop out.
Ribuan mahasiswa itu terancam tidak bisa melanjutkan kuliah karena berbagai masalah.
Salah satunya, banyak dari mereka yang belum menyelesaikan studi hingga batas akhir yang telah ditentukan pihak universitas.
Rektor Universitas Pattimura Ambon, Prof Dr MJ Saptenno mengatakan, kebijakan mengeluarkan ribuan mahasiswa dari kampus itu akan mulai dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Potensi Putus Sekolah Meningkat akibat Pandemi, Bupati Banyuwangi: Datangi Pelajar Kurang Mampu
“Dalam waktu satu atau dua bulan ke depan, saya akan DO-kan mahasiswa yang sudah lewat itu,” kata Sapteno saat pelantikan Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon, Senin (24/5/2021).
Saat ini, sebanyak 33.000 mahasiswa terdaftar di Universitas Pattimura Ambon.
Namun, hanya 23.000 mahasiswa yang menjalani aktivitas akademik di kampung. Sementara, 10.000 mahasiswa lainnya tidak aktif alias tak pernah beraktivitas di kampus.
“Dari 33.000 mahasiswa yang terdaftar hanya 23.000 mahasiswa yang aktif dan sisanya tidak aktif lagi dan tak tahu ke mana,” katanya.
“Mungkin ada yang sudah pergi atau tidak tahu di mana lagi. Tapi data mereka itu masih mengambang di PD Dikti dan itu menganggu sekali,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan seluruh pejabat berwenang di Universitas Pattimura dan fakultas agar segera mendata para mahasiswa yang sudah tidak aktif lagi.
Baca juga: Polemik Rombongan Moge di Kuta Mandalika, Kapolres: Saya Imbau Mereka Segera Keluar dari Sana
Data tersebut, kata dia, harus segera segera ditindaklanjuti.
“Jadi tolong ditanya selengkapnya dengan baik datanya. Jadi tanggung jawab bapak ibu dalam melaksanakan ini juga banyak sekali,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.