Bersama keluarganya, Mia tinggal di Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Dia mengaku mengelola arisan sejak 2014. Peserta arisan yang dikelola olehnya cukup banyak hingga mencapai ratusan orang.
Sejak 2014 hingga 2020, pembagian arisan berjalan lancar. Namun, kondisi berbeda terjadi pada 2021.
"Saya mulai buka arisan tahun 2014. Selama ini tidak ada kendala (saat pembagian), baru kali ini," ungkap Mia.
Dia mengaku uang yang terkumpul dari peserta arisan Lebaran digunakan untuk membayar utang, membeli 2 unit mobil, serta membangun sebuah rumah megah.
Mia mengungkapkan, untuk membangun rumah megahnya, dia menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta.
Beberapa waktu lalu, dia dilaporkan ke polisi atas tuduhan penipuan dan penggelapan dana arisan lebaran oleh para korban.
Uang arisan yang semestinya dibagikan kepada peserta beberapa pekan sebelum Lebaran, diduga digelapkan Mia untuk kepentingan pribadinya.
Baca juga: Heboh Ganjar Tak Diundang Acara PDI-P hingga Puan Singgung Sosok Pemimpin Cuma di Medsos