Saat Dedi menyebut ingin mengetahui jumlah penghasilan dalam sehari dari jualan serabi, perempuan itu keberatan.
Perempuan itu menjawab sang ayah tak tahu, yang tahu itu ibunya. Ia menyebut itu adalah rahasia keluarganya.
Perempuan itu juga menegur dan mengusir Dedi karena masuk sembarangan tanpa permisi.
"Kalau mau ke rumah permisi dulu, kan ada sopan santunnya," ujar wanita itu.
Wanita itu menjelaskan bahwa dia kaget tiba-tiba ada kamera masuk ke dalam rumahnya. Ditambah Dedi yang menurutnya memarahi mertuanya.
"Aku minta maaf lah darah tinggi. Tapi gini loh, aku udah sering nonton di TV, lihat aki-aki diperburuk, (dibilang) enggak disayang anak-anaknya. Kami sayang sama bapak itu," kata wanita tersebut.
"Dia itu memang mau (kerja), aku bilang jangan, enggak usah, dia enggak mau," ujar wanita itu menambahkan.
Dedi saat dikonfirmasi menceritakan awal mula ia dimarahi. Dedi menyebut kakek tersebut dipanggil istrinya dan dimarahi.
Menurut Dedi, kemungkinan karena duduk terlalu lama dan mengobrol dengan orang yang tidak dikenal.
"Sambil ikut saya bertanya ke ibunya, 'bu kenapa aki dimarahi'. Kemudian datang menantunya itu," kata Dedi.
Dedi mengaku bingung saat dimarahi. Namun ia mengaku tak mempermasalahkan.
"Saya sih enggak apa-apa, biasa saja lah," kata Dedi.
Hanya saja, perempuan itu sempat didekati Sekretaris Desa (Sekdes) Gunung Tua dan diberi penjelasan. Namun, yang bersangkutan tetap pada pendiriannya.
"Akhirnya saya meninggalkan dia, enggak mau terlibat terlalu panjang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.