DENPASAR, KOMPAS.com - Jenazah Abdullah Malanua (43), pria yang meninggal dunia dua hari setelah disuntik vaksin AstraZeneca itu tidak diotopsi.
Abdullah Malanua sebelumnya ditemukan meninggal di kamar indekosnya, Jalan Sebatik, Dusun Batu Bintang, Dauh Puri Kelod, Kota Denpasar, Bali pada Senin (24/5/2021).
Jenazah langsung dibawa ke Banyuwangi yang merupakan tempat tinggal sang istri.
Baca juga: Keroyok Seorang Pria, 9 Anggota Ormas Baru Tahu yang Dipukuli Ternyata Polisi
Penyebab kematian belum bisa ditentukan
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr. Kunthi Yulianti mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan luar, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
"Polisi sudah melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan kami (Tim Forensik RSUP Sanglah) untuk menentukan cara kematian, itu memerlukan pemeriksaan dokter forensik, saksi, hingga pemeriksaan TKP. Jadi dari polisi sendiri sudah menyerahkan jenazah ke keluarga, jadi dari polisi sudah selesai," kata dr. Kunthi saat ditemui di RSUP Sanglah Denpasar, Senin (24/5/2021).
Menurut dr. Kunthi, penyebab kematian korban hanya dapat diketahui dari proses otopsi pada korban.
Namun, karena pertimbangan dari keluarga hingga investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dirasa cukup dan otopsi tak dilakukan.
"Jadi kalo dari pemeriksan luar, saya tetap mengatakan penyebab kematian tidak dapat ditentukan," tuturnya.