Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Rombongan Moge di Kuta Mandalika, Kapolres: Saya Imbau Mereka Segera Keluar dari Sana

Kompas.com - 24/05/2021, 17:26 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Video dan foto yang memperlihatkan komunitas Harley Davidson masuk ke kawasan wisata Kuta Mandalika, Lombok Tengah, viral di media sosial.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugraha mengatakan, angkat bicara terkait foto dan video yang viral tersebut.

Esty mengaku telah menjalankan tugas membatasi ruang gerak di kawasan wisata tanpa tebang pilih.

Saat komunitas itu masuk ke kawasan Kuta Mandalika, Esty telah meminta rombongan itu keluar dari kawasan wisata tersebut.

"Saya malah tidak tahu siapa pimpinannya, siapa yang punya, yang saya lakukan adalah mendatangi mereka dan mengimbau mereka segera keluar dari kawasan," tegas Esty saat dihubungi lewat telepon, Senin (24/5/2021).

Esty mengatakan, pihaknya menegakkan aturan secara tegas tanpa tebang pilih. Ia tak terima foto dan video yang viral itu justru dipelintir sejumlah orang.

Baca juga: Raih WTP Ke-8, Pemprov Bali Terima Sejumlah Catatan dari BPK

Ia juga berharap masyarakat memahami bahwa polisi bersama Satgas Covid-19 menegakkan aturan pembatasan pergerakan lalu lintas di jalur wisata.

"Saya juga kaget, saat mengontrol pos yang di Batujai, kok tiba-tiba ada laporan dari pos yang di Kuta. makanya saya bertanya lewat mana mereka ini," kata dia.

RGOG mengaku dikawal PJR

Head Deputy Komunitas Bikers Harly Davidson Road Glide Owner Group (RGOG) Chapter NTB, Yohanes Setiono mengaku, telah mengantongi izin dan meminta permohonan pengawalan polisi.

"Kami jauh-jauh hari telah mengirim surat permohonan izin dan permohonan pengawalan, kami dikawal oleh PJR (Patroli Jalan Raya) dalam perjalanan mengecek rute atau jalur dari kawasan Sekotong hingga Kuta Lombok Tengah," kata Yohanes.

Menurut Yohanes, rombongan itu dikawal polisi mulai dari Hotel Astoria menuju Sekotong, Lombok Barat. Dari Sekotong, rombongan itu menuju kawasan Kuta Mandalika.

Mereka pun berfoto bersama di kawasan Kuta Mandalika itu.

"Kami befoto di spot Kuta Mandalika untuk promo 17 Agustus untuk road glider yang akan kami adakan di NTB. Kita tidak tahu kejadian itu tiba-tiba dipelintir seakan akan masuk tanpa izin, itulah yang terjadi sampai diviralkan seperti itu," kata Yohanes.

 

Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.Komunitas Komunitas RGOG Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.
Yohanes mengaku, rombongan tak menemukan pos penyekatan selama perjalanan dari Sekotong menuju Kuta Mandalika. Sebab, mereka tak melalui jalan protokol, tetapi melewati jalan di pesisir pantai.

Mereka hanya menemukan penjagaan dan pemeriksaan di Palabuhan Lembar.

"Bukan berarti kami jalan kemudian bisa lolos dari penyekatan, karena memang kami tidak melalui jalur protokol. Ada pengawalan karena kami memang minta dikawal," katanya.

Bukan touring

Yohanes menegaskan, kegiatan itu bukan touring yang dilakukan komunitasnya. Mereka mengecek rute yang akan dilalui pada acara yang akan digelar pada 17 Agustus 2021.

Baca juga: Viral Foto Rombongan Moge di Kawasan Wisata Lombok Tengah, Warga: Kok Mereka Bisa Lolos?

Pengecekan rute dilakukan untuk mengantisipasi insiden mengingat kendaraan yang digunakan selama kegiatan merupakan Harley Davidson tertinggi di kelasnya. Sementara, jalur yang dilewati tak mudah karena melewati tanjakan tinggi dan turunan curam.

Sementara itu, Panglima Komunitas Bikers Harley Davidson RGOG Yovie Megnanda Santosa menegaskan, kegiatan tersebut dilakukan 17 anggota.

Kedatangan mereka menyiapkan kegiatan 17 Agustus dan hari jadi RGOG di NTB. Mereka akan menggelar kegiatan di kawasan wisata Kuta Mandalika.

"Yang jelas tujuan kami ke NTB ingin menggelar bakti sosial dan mengairahkan pariwisata dan perekonomian di NTB, itu tujuan utama kami, semestinya berita seperti kemarin itu bisa diperkecil dengan tujuan kami ini, nah kalau misalnya NTB menolak daerah lain masih ada," ungkapnya.

 

Yovie berharap kegiatan RGOG bisa berlangsung di NTB. Dari 1.000 anggota RGOG, sekitar 200 anggota yang diseleksi akan hadir dalam kegiatan pada 17 Agustus 2021.

RGOG akan melihat sejumlah faktor, seperti anggota yang telah divaksin dan kendaraan yang memiliki surat-surat, untuk menghindari polemik.

Ia membantah ada sikap arogan dari anggota klub motor, sebab tujuan kegiatan itu membantu UMKM. Yovie menyebut, saat anggota klub motor berkendara, para istri akan sibuk belanja.

Baca juga: Program Vaksinasi Massal Tahap 3 di Surabaya Sasar Kelompok Disabilitas, ODGJ, hingga Buruh

"Bisa dibayangkan satu orang anggota RGOG berbelanja senilai Rp 10 juta, itu jumlah yang kecil, mereka biasanya akan bawa oleh-oleh untuk temannya, keluarganya, atasannya, dan sangat sayang sekali kalau ini dilewatkan perputaran uangnya," kata Yovie.

Menurut rencana, anggota RGOG itu akan berada dua hari di Lombok pada 17 Agustus 2021. Mereka akan melakukan sosialisasi penggunaan masker dan hand sanitizer serta memberikan bantuan UMKM di Kawasan Kuta Mandalika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com