LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Video dan foto yang memperlihatkan komunitas Harley Davidson masuk ke kawasan wisata Kuta Mandalika, Lombok Tengah, viral di media sosial.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugraha mengatakan, angkat bicara terkait foto dan video yang viral tersebut.
Esty mengaku telah menjalankan tugas membatasi ruang gerak di kawasan wisata tanpa tebang pilih.
Saat komunitas itu masuk ke kawasan Kuta Mandalika, Esty telah meminta rombongan itu keluar dari kawasan wisata tersebut.
"Saya malah tidak tahu siapa pimpinannya, siapa yang punya, yang saya lakukan adalah mendatangi mereka dan mengimbau mereka segera keluar dari kawasan," tegas Esty saat dihubungi lewat telepon, Senin (24/5/2021).
Esty mengatakan, pihaknya menegakkan aturan secara tegas tanpa tebang pilih. Ia tak terima foto dan video yang viral itu justru dipelintir sejumlah orang.
Baca juga: Raih WTP Ke-8, Pemprov Bali Terima Sejumlah Catatan dari BPK
Ia juga berharap masyarakat memahami bahwa polisi bersama Satgas Covid-19 menegakkan aturan pembatasan pergerakan lalu lintas di jalur wisata.
"Saya juga kaget, saat mengontrol pos yang di Batujai, kok tiba-tiba ada laporan dari pos yang di Kuta. makanya saya bertanya lewat mana mereka ini," kata dia.
Head Deputy Komunitas Bikers Harly Davidson Road Glide Owner Group (RGOG) Chapter NTB, Yohanes Setiono mengaku, telah mengantongi izin dan meminta permohonan pengawalan polisi.
"Kami jauh-jauh hari telah mengirim surat permohonan izin dan permohonan pengawalan, kami dikawal oleh PJR (Patroli Jalan Raya) dalam perjalanan mengecek rute atau jalur dari kawasan Sekotong hingga Kuta Lombok Tengah," kata Yohanes.
Menurut Yohanes, rombongan itu dikawal polisi mulai dari Hotel Astoria menuju Sekotong, Lombok Barat. Dari Sekotong, rombongan itu menuju kawasan Kuta Mandalika.
Mereka pun berfoto bersama di kawasan Kuta Mandalika itu.
"Kami befoto di spot Kuta Mandalika untuk promo 17 Agustus untuk road glider yang akan kami adakan di NTB. Kita tidak tahu kejadian itu tiba-tiba dipelintir seakan akan masuk tanpa izin, itulah yang terjadi sampai diviralkan seperti itu," kata Yohanes.