Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Moge Lolos Penyekatan Masuk ke Kawasan Wisata Lombok, Warga Protes, Kapolres Angkat Bicara

Kompas.com - 24/05/2021, 14:52 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Masuknya rombongan motor gede (moge) Harley Davidson ke kawasan wisata pantai Kuta, Lombok Tengah, Sabtu (22/5/2021), saat dilakukan penyekatan dan penutupan kawasan wisata akibat pandemi Covid-19, menuai protes warga.

Kejadian ini viral di media sosial dan dikritik banyak wargnet, sehingga muncul anggapan aparat kepolisian pilih kasih dalam menegakkan aturan.

"Kalau warga dilarang, kalau mereka yang pakai motor gede dan harganya mahal bisa bebas di kawasan wisata, padahal aturannya kawasan ditutup," kata Dhony Anshory, saat diwawancarai di Lombok Barat, Senin (24/5/5/2021).

Dhony mengatakan, dirinya melihat langsung rombongan moge yang awalnya memasuki kawasan wisata Sekotong, Lombok Barat, melintas di sepanjang jalur Pantai Mekaki, dan langsung menuju Kuta Lombok Tengah.

"Kebetulan rumah saya di sekitar lokasi dan saya sendiri yang merekam kejadian itu, Harley Davidson melintasi kawasan Sekotong, Lombok Barat, mereka berputar ke Mekaki dan menuju Kuta," kata dia.

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Korban Diteriaki Maling Saat Bawa Motor

Dia mengaku kecewa karena masyarakat kecil justru diminta putar balik saat mendekati kawasan wisata, sementara rombongan moge itu dengan mudah masuk ke kawasan wisata.

Dhony menilai aturan tetap harus ditegakkan meski dengan alasan apapun, baik itu promosi pariwisata ataupun telah dapat izin memasuki kawasan tersebut.

"Kenapa kalau orang miskin, masyarakat biasa harus putar balik, kok mereka dengan gagahnya bisa lolos masuk kawasan wisata, mestinya aturan harus ditegakkan, mestinya tidak ada yang dianakemaskan, bukan rakyat kecil saja yang harus menaati peraturan itu," kata dia kecewa.

Kekecewaan Dhony juga termuat di media sosial Facebook miliknya dengan akun Dhony Anshory EF, yang mengkritisi dibebaskannya rombongan moge tersebut masuk kawasan wisata dari Sekotong, Lombok Barat menuju pantai Kuta, Mandalika Lombok.

Dia mengunggah tanggal 22 Mei 2021 pukul 11.01 Wita.

"Haloooooo Apa kabar rakyat miskin yang hendak berwisata akan tetapi di suruh putar balik ??? kalo mau berwisata tanpa hambatan, Beli Moge doonngg !!" tulis Dhony distatusnya dengan emoticon tertawa.

 

Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.Komunitas Komunitas RGOG Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.

Dhony juga mengkritik tanggapan aparat yang mengatakan penyekatan hanya dilakukan di kawasan wisata bukan di jalan raya, namun warga justru disuruh putar balik.

Ikhsan Ramdhany, warga Lombok Tengah lainnya menyayangkan terjadinya kejadian itu.

Dia mempertanyakan mengapa saat kawasan wisata ditutup, rombongan moge itu bisa bebas masuk.

"Ada apa ini, padahal ditutup kok bisa Harley Davidson masuk. Atau apakah Harley ini orang hebat, dan masyarakat miskin hingga dilarang," kata Ramdhani.

Dia kecewa rombongan moge itu bisa menikmati kawasan wisata Kute Lombok Tengah sementara warga dilarang karena kawasan itu ditutup di masa pandemi Covid-19 ini.

Polisi perintahkan moge putar balik

Menanggapi kritik masyarakat tersebut, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho mengatakan, aparat kepolisian tidak pernah pilih kasih dalam menegakkan aturan.

Esty menuturkan, rombongan moge itu melewati dua kawasan, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Baca juga: Video Viral Acara Ulang Tahun Khofifah, Plh Sekdaprov Jatim: Demi Allah Bukan Inisiatif Ibu Gubernur

Pihaknya juga kaget ada rombongan Harley Davidson masuk kawasan Lombok Tengah.

"Kami minta mereka putar balik, jadi mereka putar balik di Labulia, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, mereka tidak lewat jalur tengah atau jalan by pass Bandara atau tidak lewat pos sekat. Mereka distop anggota di pos sekat Labulia akhir, ya mereka lewat Sekotong," ujar Esty.

Konvoi yang jumlahnya lebih dari 10 moge ini menuju jalur Sekotong, Lombok Barat, namun karena dihalau oleh petugas mereka melewati kawasan Selong Belanak, Lombok Tengah.

Mereka disebut melewati Prabu, dan tak ada penjagaan di kawasan tersebut, karena yang dijaga atau disekat adalah jalur poros menuju obyek wisata.

"Rombongan ini kemudian menghindari pos sekat yang di Sengkol, Batujai dan Bundaran Mong dan masuk melewati turunan atau simpang Kuta dan langsung masuk lokasi Mandalika. Nah, di sana mereka menunjukkan surat dan telah mengajukan izin dari ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) pada sekuriti, makanya mereka dikasih masuk," ujar Esty.

Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.Komunitas Komunitas RGOG Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.

Alasan mereka masuk untuk kegiatan survei lokasi untuk acara bakti sosial (Baksos).

Mendengar hal itu Esty mengaku langsung menuju kawasan Kute Lombok Tengah, menemui rombongan tersebut.

"Mereka menunjukkan hasil swab dan alasan mereka ke lokasi untuk survei kegiatan bakti sosial (bakti sosial), meski demikian karena ini kontra produktif, sehingga saya suruh mereka putar balik. Jangan sampai dipelintir, dianggap Polres Lombok Tengah mengizinkan mereka masuk ke tempat tempat wisata," Kata Esty.

Esti mengatakan, rombongan Harley ini diminta kembali melewati jalur by pass, agar melewati pos sekat, untuk memastikan dan bisa mengontrol mereka keluar dari Lombok Tengah tidak masuk ke tempat lain.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI AL Dikeroyok Lebih dari 10 Orang, Bermula dari Diteriaki Maling

Penyekatan ini sebenarnya tidak menutup total.

Hanya kegiatan tertentu yang diizinkan seperti ziarah kubur, pernikahan, sunatan dan orang sakit.

Sedangkan masyarakat lokal tidak dilarang untuk melewati kawasan itu.

"Jadi bukan penutupan tetapi penyekatan, kalau penutupan, ditutup mati tidak boleh ada yang masuk jalur sekat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com