KOMPAS.com - Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, empat pelaku pengeroyok anggota TNI AL berinisial Pratu JYS (28), sering meresahkan warga dan penumpang di Terminal Purabaya atau Bungurasih Sidoarjo.
Keempat pelaku yang ditangkap yakni berinisial UN, MR, FC, dan YN.
"Mereka kerap meresahkan warga sekitar terminal maupun penumpang di terminal," kata Sumardji saat dikonfirmasi pada Minggu malam, (23/5/2021).
Baca juga: Fakta Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Diteriaki Maling, 4 Ditangkap, 6 Buron
Dikutip dari Surya.co.id, empat pelaku yang ditangkap ini merupakan pelaku utama yang mengeroyok Pratu JYS.
"Mereka pelaku utamanya, dan ada beberapa pelaku lain yang masih terus kita cari," ungkapnya dikutip dari Surya.co,id.
Saat peristiwa pengeroyokan itu terjadi, pelaku berjumlah 10 orang.
"Pelakunya ada lebih dari 10 orang, sementara yang berhasil ditangkap empat orang, sisanya sedang kami buru," ungkapnya.
Baca juga: Anggota TNI AL Dikeroyok hingga Ditemukan Penuh Luka, 4 Pelaku Ditangkap
Diceritakan Sumardji, kejadian itu berawal saat korban melintas dengan menumpangi sepeda motor di lokasi kejadian.
Saat melintas, para pelaku kemudian meneriaki korban dengan sebutan "maling".
Sontak, warga sekitar yang mendengar itu langsung menggeroyok korban hingga Pratu JYS mengalami luka di sekujur tubuh.
"Korban langsung dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, sudah mengantongi 6 identitas pelaku pengeroyok Pratu JYS.
Ia pun meminta kepada para pelaku yang masih kabur untuk menyerahkan diri.
"Sisanya masih ada 6 para pelaku pengeroyokan diminta segera menyerahkan diri, daripada nanti ditangkap," kata Gatot, kepada wartawan di Mapolda Jatim, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Kantongi Identitas 6 Pengeroyok Anggota TNI AL, Polisi: Segera Menyerahkan Diri daripada Ditangkap
Kata Gatot, 4 pelaku yang ditangkap merupakan otak pelaku pengeroyokan.
"Mereka yang meneriaki maling dan ikut memukuli korban," ujarnya.
Saat ini, lanjut Gatot, pihaknya masih mendalami motif para pelaku meneriaki korban maling.
"Dari meneriaki maling, melakukan pengeroyokan atau sengaja ingin mengambil kendaraan korban, sampai saat ini masih didalami," ungkapnya.
Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi
(Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Robertus Belarminus)/Surya.co.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.