Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Vaksinasi Massal Tahap 3 di Surabaya Sasar Kelompok Disabilitas, ODGJ, hingga Buruh

Kompas.com - 24/05/2021, 11:08 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan program vaksinasi massal kepada masyarakat secara massif.

Pelaksanaan vaksinasi massal tahap tiga yang akan dimulai akhir Mei 2021, menyasar kelompok disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), serta masyarakat geospasial seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Vaksinasi tahap tiga terdiri dari disabilitas, ODGJ, dan masyarakat geospasial yang MBR. Itu semua kita vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).

Selain vaksinasi massal tahap tiga, Febria mengatakan, vaksin gotong royong akan digelar dalam waktu dekat.

Vaksinasi ini akan menyasar kepada para karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan di Kota Surabaya.

Febria menyebut, sudah ada 72 perusahaan yang mendaftar dengan total 110.000 ribu sasaran vaksinasi di Surabaya.

Baca juga: Gempa Blitar, Gubernur Khofifah: Jatim Ada di Area Ring of Fire

"Ada sekitar 72 perusahaan dengan total 110.000 sasaran yang sudah mendaftarkan untuk vaksin gotong-rotong," ujar dia.

Vaksinasi juga dilakukan door to door

Untuk memasifkan program vaksinasi massal, pemkot menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah-rumah calon penerima vaksin.

Febria menyatakan, sejak Ramadan, seluruh petugas puskesmas di Surabaya menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah warga.

Sistem ini sengaja diterapkan untuk membantu para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas atau titik lokasi vaksinasi massal yang telah ditentukan.

"Tujuannya untuk memvaksinasi para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas ataupun ke lokasi-lokasi yang kita lakukan vaksinasi massal. Bisa jadi karena mereka tidak ada yang antar, atau tidak bisa jalan. Jadi kita jemput, kita datang langsung, vaksin di tempat," ujar Febria.

 

Menurut dia, vaksinasi door to door tak hanya menyasar para lansia.

Pedagang kaki lima (PKL) hingga penjual di warung-warung juga menjadi sasaran vaksinasi door to door.

Sebab, para pedagang ini juga termasuk dalam kategori petugas pelayan publik.

"Termasuk bukan hanya lansia, tetapi yang jualan juga, itu kan termasuk pelayan publik. Nah, itu kita datangi semua," tutur dia.

Baca juga: Timbulkan Kerumunan, Acara Zumba Tak Berizin di Mal Sutos Surabaya Dibubarkan

Febria menuturkan, program vaksinasi door to door dilakukan setiap hari oleh semua puskesmas di Surabaya.

Dalam satu hari, setiap puskesmas menargetkan 300 sasaran yang terdiri dari lansia dan pelayan publik. Sementara hingga saat ini, total lansia yang sudah divaksin mencapai 210.000, dari total target sasaran 253.000.

"Setiap hari, semua puskesmas melakukan vaksinasi door to door. Intinya target puskesmas satu hari 300 sasaran. Terdiri dari lansia dan pelayanan publik. Ini terus berjalan sampai akhir Mei 2021," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com