Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Utusan Munas, Rapat Kadin Kalbar Berakhir Ricuh

Kompas.com - 24/05/2021, 07:06 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Rapat Dewan Pengurus Lengkap Kamar Dagang dan Industri (RDPL Kadin) Kalimantan Barat (Kalbar) yang membahas peserta musyawarah nasional (munas) di Bali pada awal Juni 2021, berakhir ricuh.

Kericuhan bermula dari penolakan sejumlah terkait pemilihan dua orang peserta utusan.

Wakil Ketua Umum Bidang Pasar Modal Kadin Kalbar Syahri mengatakan, dua peserta utusan itu dipilih sendiri oleh Ketua Umum Kadin Kalbar tanpa melalui prosedur yang berlaku.

"Harus diingat bahwa dua peserta utusan harus dipilih melalui rapat bukan dipilih langsung ketua umum," kata Syahri kepada wartawan, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Sukseskan Vaksin Gotong Royong, Kadin Kalbar Data Perusahaan yang Akan Ikut Serta

Syahri menyatakan, rapat ini sedianya membahas dua peserta utusan yang akan memberikan hak suara pada pelaksanaan Munas Kadin di Bali, pada 2 sampai 4 Juni 2021.

Berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi, peserta munas terdiri atas anggota biasa yang diwakili oleh utusan anggota, yakni para ketua umum dewan pengurus dan utusan anggota provinsi yang dipilih dalam rapat dewan pengurus lengkap yang diagendakan khusus.

"Dua orang peserta utusan itu dipilih berdasarkan hasil rapat. Tetapi pada rapat tadi, itu tidak dilakukan," terang Syahri.

Menurut Syahri, dalam rapat itu, Ketua Umum Kadin Kalbar Joni Isnaini langsung menyatakan dua orang peserta utusan.

"Proses pemilihan peserta utusan tidak dilakukan dan jelas telah melanggar aturan. Meski dalam rapat sudah disampaikan bahwa dua peserta utusan itu harus dipilih berdasarkan rapat dewan pengurus lengkap yang hadir," ucap Syahri.

Baca juga: Orang Mabuk Ricuh di Rumah Duka Wagub Papua, Polisi Sempat Keluarkan Tembakan Peringatan

Syahri menegaskan, terkait hal tersebut, sejumlah pengurus akan segera melayangkan surat kepada kepada panitia munas dan Kadin pusat untuk menyatakan rapat dewan pengurus lengkap Kadin Kalbar dibatalkan dan tidak sah, karena tidak sesuai aturan.

"Keputusan yang diambil alih Ketua Umum Kadin Kalbar jelas tidak demokratis," jelas Syahri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com