Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Berpotensi Menguntungkan, Walkot Madiun Ajak Warga Kembangkan Budi Daya Lebah Madu

Kompas.com - 23/05/2021, 22:24 WIB
Nana Triana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi menginginkan Bumi Pendekar menjadi kota tambang madu di Jawa Timur (Jatim), setelah sebelumnya sukses melaksanakan program sejuta bunga pada masa awal kepemimpinannya.

Ide cemerlang Maidi untuk mendorong warganya budidaya lebah madu bukan tanpa alasan. Rupanya, usaha budi daya lebah madu menjadi sektor yang menjanjikan dan menguntungkan, meski di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Kabupaten Madiun sudah dengan porangnya maka kami akan bangun kota ini jadi tambang madu di Jawa Timur,” kata Maidi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Selain itu, Maidi mengatakan, kehadiran budi daya lebah madu akan menunjang program sejuta bunga yang sebelumnya sudah sukses pelaksanaannya di Kota Madiun.

“Konsep Sejuta Bunga yang sudah sukses kami laksanakan tidak lantas cukup memberikan manfaat keindahan. Bunga yang sudah bermekaran ini bisa menjadi sumber makanan bagi lebah,’’ kata Maidi.

Baca juga: Cegah Klaster Baju Lebaran”, Wali Kota Madiun Perpanjang Jam Operasional Mal

Untuk mewujudkan Kota Pendekar menjadi tambang madu, Maidi berharap, setiap kelurahan memiliki budidaya lebah madu. Program ini dapat disinergikan dengan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Tentunya, untuk menjadikan Kota Madiun sebagai tambang madu membutuhkan proses yang cukup panjang. Untuk itu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun ini getol mengunjungi pembudidaya lebah di daerah Banjarsari Wetan, Dagangan, Kabupaten Madiun.

Selain itu, penggiat lebah madu didatangkan ke Ngrowo Bening supaya bisa memberikan masukan-masukan terkait potensi budidaya lebah madu di kawasan Ngrowo Bening. Bahkan, Maidi juga memesan beberapa koloni lebah agar budidaya segera bisa dimulai.

Tak hanya dikembangkan di Kawasan Ngrowo Bening, ia turut mengajak sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk ikut mendukung program Madiun sebagai Kota Tambang Madu.

Teknisnya, sekolah nantinya akan ada ekstrakurikuler ternak lebah untuk materi ilmu pengetahuan alam (IPA).

Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Wali Kota Madiun: Baik-baik Saja, yang Ada Hanya Senang

Materi itu sekaligus menjadi modal ilmu entrepreneurship bagi para siswa lantaran ternak lebah cukup mudah dan tidak membutuhkan ruang yang besar.

Selain itu, orang nomer satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun ini menyatakan setiap sekolah nantinya akan mendapatkan bibit dan slot ternak lebah.

“Untuk memotivasi sekolah program ini juga akan dilombakan. Sekolah yang berhasil melakukan budi daya hingga menghasilkan madu akan mendapatkan penghargaan dari saya,” kata Maidi.

Ia menambahkan, program akan disinergikan bersama organisasi perangkat daerah lainnya, seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan Dan Hortikultura (Disperta), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Badan Perencanaan Pembangunan, dan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda).

Baca juga: Berkas Tak Sesuai, 104 Penumpang KA di Daop 7 Madiun Gagal Berangkat

Dorong guru dan siswa jadi pengusaha madu

Untuk mewujudkan materi ternak lebah madu masuk di ekstra kurikuler ternak sekolah, Maidi juga mengajak puluhan guru berkunjung ke rumah produksi lebah madu milik Sunardi di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jumat (21/05/2021).

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com